Rabu, 29 April 2020

BELAJAR MENULIS SETIAP HARI



                                                            
                                                         BIODATA             

Nama                    : DRS. RUSMIN, M.A.P
Tempat, Tgl. Lahir : Anjir Pasar, 20 MEI 1966
Tugas                    : Kepsek SMAN 1 Alalak
                                Kab. Barito Kuala
                                Kalimantan Selatan

Organisasi            : Ketua PGRI Kab. Barito Kuala

                               Kalimantan Selatan






Menulis itu memerlukan kemampuan dan keterampilan tersendiri, pekerjaan ini tidak bisa dilakukan kalua hanya dengan melihat orang lain melakukan. Seperti halnya pekerjaan yang memerlukan keterampilan fisik ringan, itu mungkin saja bisa dilakukan orang lain dengan cara melihat.
Keterampilan menulis selain memerlukan pengetahuan dan tata cara menulis yang baik, juga memerlukan daya nalar dan imajinasi bahkan bisa menggunakan intuisi untuk membangkitkan ide-ide yang cemerlang. Maka dari itu perlu belajar diulang-ulang sehingga terbentuk keterampilan menulis yang baik.
Untuk dapat menulis dengan baik perlu kita perhatika hal-hal berikut ini:
1.       Harus mampu mengalahkan diri kita sendiri (malas)
2.       Mengatasi ketidakpercayaan diri ( merasa tulisan tidak baik, tidak bermakna )
3.       Menyiapkan/meluangkan waktu untuk menulis.
4.       Memanfaat ide yang ada, pada saat ada ide muncul langsung kita tulis pada perangkat yang bisa kita menafaatkan, yang nantinya akan kita dikembangkan untuk menjadi sebuah tulisan.
Menulis dimulai dari ide, agar ada tujuan yang jelas. Jadi ide merupakan gagasan utama agar tulisan memiliki konten yang jelas. Ide ini pula yang akan memandu tulisan kita sehingga terjalin benang merahnya dari awal hingga akhir tulisan kita.
Tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selasai. Meskipun sebenarnya tulisan itu sebagian kalangan pembaca memandang kurang bermutu. Terkadang bagi penerbit ukuran baik, bukan baiknya isi tulisan tertapi yang paling penting seberapa banyak bukunya laku dipasar. Jadi bagi penerbit ukur baik itu adalah banyaknya buku yang dicetak dan laku dipasaran.  
Akan berbeda dengan perencaannya yang baik, akan tapi tulisan itu tidak pernah selesai atau bahkan tidak dikerjakan. Sehingga pembaca tidak bisa menikmati ide-ide belaka yang tidak bisa dituangkan dalam tulisan.
Setiap orang pasti memiliki momen ide-ide cemerlang, hanya saja tidak setiap orang mau dan mampu menuangkannya dalam tulisan, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas tadi. Maka dari itu mulailah menulis dari yang ringan-ringan saja berdasaarkan RAPIH (Rasakan, Pikirkan, Lihat)
-          Apa yang kita rasakan
-          Apa yang kita pikirkan
-          Apa yang kita lihat
Mungkin saja satu atau dua kalimat utama, yang natinya bisa dikembangkan menjadi paragrap. Kalua setiap saat kita lakukan akhirnya akan terbiasa dan kita semakn terampil dalam menulis. Mungkin saja kita tidak akan kehabisan pilihan kata-kata untuk menuangkan ide-ide dalam tulisan.
Banyak penulis memulainya menulis dari hal-hal yang biasa atau ringan -ringan saja, seperti catatan harian seorang penulis. Dari cerpenting (cerita tidak penting) bisa saja juga ditulis, hingga cerita yang mampu membangkitkan atau membawa pembaca kealam tidak sadarnya sehingga pembaca jadi sedih kalua cerita itu sedih, tertawa kalua cerita itu lucu dan sebagainya.
Sebagai makluk sosial kita sering melakukan intuisi sosial kepada orang-orang, tumbuhan dan binatang, benda disekita kita. Baik yang kita lihat, kita araba atau kita rasakan. Pada itu datang bisa kita tuangkan dalam catatan kecil, seperti facebook, twitter, Instagram dan lain sebagainya. Mencatat sekaligus mempublikasikan ini lebih baik dari pada kita mencatat pada file google drive yang kita miliki. Manfaat pencatatan melalui media komunikasi ini juga sebagai umpan balik atas apa yang telah kita pikirkan. Sehingga bisa memunculkan gagasan-gagasan baru.
Tulisan yang sudah selesai, coba kita kirim kebeberapa media online yang kita miliki seperti blog, facebook, WhatsApp Grup, Twitter, Instagram, Youtube. Ini sangat membantu dalam mempublikasikan serta ingin mengetahui respon para follower kita. Semakin banyak respon follower akan semakin bagus tulisan kita, karena kita bisa menyempurnakan gagasan dari respon pembaca.  Dan ini bisa dijadikan modal argomentasi kepada penerbit agar penerbit mau menerbitkan buku tulisan kita.

Disamping itu sebaiknya juga tulisan bisa disampaikan kebeberapa media cetak seperti surat kabar, tabloid dan lain sejenisnya, tulisan bisa berupa artikel seperti contoh berikut ini.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERKENALAN KEPALA SEKOLAH PADA MPLS

KEPALA SMAN 1 ALALAK Nama                          : Drs. Rusmin, M.A.P NIP                             : 19660520199203101...