Materi :
Langkah-Langkah Menulis Buku
Narasumber : Akbar Zainudin
Dipandu oleh :
Bapak Bambang Ayah Salwa
Pertemuan Ke : 5 (lima)
Hari, Tanggal : Minggu,
5 April 2020
Langkah-langkah Menulis Buku
I.
Tema
Tema besar harus ada baik buku fiksi atau non fiksi
Tema merupakan gambaran dari isi buku atau tulisan
Setiap buka pasti punya tema yang merupan benang merah keseluruhan
Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan
sebagainya.
II.
Outline Daftar Isi
Sebagia Rel dalam melakukan karya tulis yang sudah kita tentukan,
sehingga benang merah yang sudah kita tentukan akan tercapai.
Daftar isi juga sebagai pijakan atau panduan dalam menulis
Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai
III.
Jadwal
Jadwal sebuah perencanan.
Hendaknya membuat jadwal pelaksanaan dari seluruh artikel yang adda dalam
daftar isi
Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita,
mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu
selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol
dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
IV.
Tuliskan
Langkah keempat adalah T. Tuliskan.
Disiplin adalah kunci dalam menyelasaikan tulisan artikel yang sudah
dijadwalkan
Selesaikan semua tulisan artikel tidak harus menunggu satu artikel
selesai dengan sempurna, karena dikhawatirkan ada artikel yang terlewati.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.
Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan
kita akan selesai atau tidak
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku
untuk satu tulisan sampai sempurna.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai
sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft
selesai, baru direvisi.
V.
Revisi
Langkah kelima adalah R, REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku
hanya satu judul sampai sempurna.
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah
menyelesaikan semua draft buku.
Revisi dapat dilakukan setelah penulisan artikela selesai
Revisi ini bias dilakukan penambahan naskah atau pengurangan
Ada 4 revisi
1.
Data dan Informasi
2.
Tata Bahasa
3.
Gaya tulisan antara satu judul dengan judul yang
lain harus menyambung
4.
Judul buat yang menarik
VI.
Penerbit
Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.
Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan
masyarakat pembaca.
Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang
diterbitkan semakin besar.
Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan
beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan
menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Selesaikan naskah dulu naskah
Setiap penerbit memiliki aturan yang berbeda-beda, maka dari itu kita
harus tahu bagai mana aturan yang diterapkan penerbit.
Daftar Pertanyaan dan Jawaban
1.
Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik?
karena saya sudah coba beberapa kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak
seperti bapak atau om jay yg menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn
hasilnya. Jd ngilerrrr. Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Jawab :
Kalau mau tulisannya menarik, jangan dibuat mendorong.
Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus.
Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari
menulis.
Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar
menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.
Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak
dibaca orang.
Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah
buku, tau-tau buku kita terbit.
Happy writing.
2.
Asslm.. Om jay tanya outline/ struktur daftar
isi untuk naskah fiksi dan non fiksi?
Verdy Probolinggo
Jawab :
Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud
penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis
terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.
Kalau FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita
3.
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus
fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg
motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Jawab :
Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita
jelas.
Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait.
Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah selalu
tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri, maka
hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri.
Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun demikian,
kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya tidak
tuliskan.
Fokus. Menurut saya.
4.
Setelah saya melihat video bpk Akbar tentang
langkah-langkah membuat buku, yaitu TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama
ini saya kurang menepati jadwal untuk
mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya selalu teringat pekerjaan lain
yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain, waktu sudah di depan laptop,
perasaan malas itu datang, akhirnya ide tidak dapat keluar. Mohon saran
bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah
saya buat. Terima kasih, dari Ibu Nani
Jawab :
Terima kasih ibu Nani. Ibu Nani tidak sendirian. 😁😁
Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis secara
teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari.
Kalau saya biasanya menulis sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30
setiap hari. Setelah itu persiapan ke kantor.
Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk menulis. Kapan
saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam.
Yang penting, konsisten SETIAP HARI.
Dan, mulai hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata tapi,
masih jauh berarti. 😁😁
Boleh dicoba ibu ya. Nanti kabari saya hasilnya bulan depan.
🙏🙏
5.
Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yg dpt
diterbitkan...atau harus berapa judul minimalnya..trims...pak Akbar.
Jawab :
Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata
itu sekitar 200-300 halaman.
Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di komputer.
karakter itu huruf dan spasi ya
6.
Pertanyaan saya pak.. Apakah satu buku itu boleh
beda2 judul.dan apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada
hubungannya.?
Jawab :
Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa
berbeda-beda tema.
Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa
berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu.
Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.
7.
bagaimana menyiasati dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang
sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan
artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun, mohon jawabanLklk
(supyanto no absen no 120).
Jawab :
Tahan godaan. Perbanyak istighfar biar tidak tergoda. 😁😁
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya misalnya
satu minggu satu artikel.
Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang lain,
tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa kita
kejar.
Fokuslah pada target.
Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran kita.
Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain.
Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita buat
tetap bisa kita jalankan.
8.
Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar
pembaca tertarik dan mau membaca
Jawab :
Judul yang Menarik.
1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah
lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal
Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian" Dan sebagainya.
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau
banyak, untuk sub judul. MAN JADDA
WAJADA:The Art of Excellent Life
Itu contohnya
9.
Assalamua'laikum wr.wb
Man Jadda Wa Jadda
Perkenalkan saya HIKMAT BARKAH. Penasaran dengan buku UKTUB Berapa
harganya ya? 😁
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait Penerbit :
1.
Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar
buku kita bisa d terbitkan pak?
Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnulis bisa
d terima oleh penerbit?
mohon arahannya terima kasih
Assalamua'laikum.
wr.wb
Jawab :
1. Yakinkan buku kita akan laku. Buatlah gambaran siapa yang akan beli
buku kita dan berapa banyak yang kira-kira akan terjual.
2. Sodorokan apa yang akan kita lakukan untuk membantu proses pemasaran
buku.
10.
Selama ini, apakah buku yang pak Akbar kirim ke
penerbit selalu diterima dan diterbitkan oleh penerbit? Klo tdk, kira2 apa yg
menjadi alasan tertolaknya buku bpk, mohon pencerahannya
Jawab :
Saya pernah ditolak di salah satu penerbit karena naskahnya kurang
lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit lain, akhirnya diterima.
Setelah buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua penerbit lain
menerima naskah buku saya, bahkan mereka yang meminta untuk dituliskan.
Karena standar penerbitan di Indonesia memang Gramedia Grup.
Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus, akan diterima.
11.
Apa kendala yang besar bagi penulis pemula dalam
menulis? suheri, Cikupa Tangerang
Jawab :
Pak Suheri, kendala utamanya adalah MALAS.
Coba bisa melawan rasa malas, pasti sudah terbit bukunya.
Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus belatih, pasti tulisan kita akan
jauh lebih baik setahun mendatang.
Berlatihnya SETIAP HARI.
12.
Pertanyaaan: dalam menyusun outline, apakah
membutuhkan pendapat orang lain?
Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?
Jawab :
Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk berubah. Boleh
berubah. Yang penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga.
Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan dari
teman-teman. Semakin banyak masukan, akan semakin kaya.
Asal jangan semakin bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung,
bismillah, tentukan saja dan mulailah menulis.
Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting
sudah ada outline awalnya.
13.
Assalamu'alaikum om Jay, materi malam ini adalah
langkah-langkah menulis buku, sangat memotivasi saya orang awam yang baru mau
memulai latihan menulis. Yang saya tanyakan adalah apakah dalam menulis buku,
sebaiknya temanya mengikuti perkembangan zaman atau tidak?
Jawab :
Ada buku-buku yang namanya buku untuk season tertentu. Misalnya kalau mau
Pemilu, buku-buku tentang tokoh akan banyak bermunculan.
Ada juga buku-buku dengan tema yang "abadi", misalnya buku-buku
referensi, motivasi, how to, dan sebagainya.
Terma-tema ini bisa ditulis kapan saja. Tentu saja harus mengikuti
perkembangan zaman. Apalagi kalau menulis tentang How To, perlu sekali
menyesuaikan dengan keadaan sekarang.
14.
Assalamualaikum Pak. Salam kenal dari Karimun
Pak Akbar
Pertanyaan saya.
1. Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke penerbit tidak diterima
apakah naskah itu dikembalikan?
2. Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak di terima oleh penerbit?
Rosmalinda Karimun, Kepri
Jawab :
1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak. Tetapi semuanya akan diberitahu
baik lewat email ataupun telepon.
Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu kirimkan ke penerbit yang
sama atau ke penerbit lain. Ada satu naskah saya ditolak, saya perbaiki, lalu
saya kirim ke penerbit lain, alhamdulillah diterima.
2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit melihat tidak cukup segmen
pembelinya. Artinya secara bisnis tidak menguntungkan.
Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup menarik
pembaca untuk membeli.
Pertimbangan penerbit yang paling utama adalah bisnis; bukunya laku atau
tidak.
15.
Pak, saya titip pertanyaan utk pak Akbar,
Kalau kita ingin membuat buku kumpulan cerpen anak, apakah temanya harus satu atau boleh beda
(yang penting cerpen anak gitu) dan apakah harus buat outline dulu?
Makasih🙏 Siti F R Simamora (Tanjungbalai Sumut)
Jawab :
Kalau cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh kumpulan cerpen.
Tetap harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak monoton
hanya satu cerita.
Outline juga penting buat jadwal dan target.
16.
Perkenalkan pak, saya noralia dari Semarang.
1. Jujur pak, saya paling lemah jika membuat tulisan fiksi, padahal
sangat suka membaca novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi jika diminta menulis
tulisan fiksi,,mesti bahasanya dan alurnya amburadul. Malah cenderung pasaran
ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin menulis tulisan fiksi yang bagus pak?
2. Saya lebih prefer menulis jika non fiksi. Saya suka dengan teman2
keilmuan, pendidikan, sains,,mungkin karena basic keilmuan saya adalah alumni
MIPA. Dan Alhamdulillah selama mahasiswa ada beberapa karya tulis saya yang
mendapat penghargaan dan dibiayai Dikti.
Pertanyaan saya dari kumpulan karya tulis saya ini,apakah bisa dibukukan
pak? Jika bisa, apakah hasil riset nya juga perlu ditampilkan juga?ataukah
hanya sekedar pemaparan teori saja.
Terima kasih
Jawab :
Menulis itu;
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi
Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat
stress.
Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting
kita senang menulisnya.
Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini akan
bagus kalau disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara
lengkap.
Kalau buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang bersifat
jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer.
Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian. Buat
outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa masuk
outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk, jangan
dipaksakan.
17.
Mau nanya Pak Akbar, berapa kata judul yg baik
apa ada pembatasan
Jawab :
Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak, dijadikan
sub judul.
Buku saya;
UKTUB:
Panduan Menulis Buku dalam 180 Hari.
18.
Saya pernah mengirim naskah tapi judulnya
diganti total oleh penerbit katanya biar lebih menjual.. bagaimana menyikapi
nya pak.
Ridwan Nurhadi
Jawab :
Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada yang kurang menarik, diganti.
Beberapa judul saya disesuaikan oleh penerbit. Kita ikuti saja. Bahkan
beberapa judul artikel ada yang minta dibuang, diubah, atau ditambahkan, kita
ikuti saja.
19.
Pak Akbar
Jurus jitu untuk ibu2 yg berkarir dan memiliki kewajibn sbg IRT untuk
melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya? Anis JATIM
Jawab :
Era 4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi.
Mohon ibu buat jadwal setiap hari: kapan urusan rumah tangga, urusan
suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis.
Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya yakin pasti bisa menjadi
penulis handal.
Mohon dicoba ya Ibu.
20.
Assalamualaikum, perkenalkan saya nurrifda dari
karimun kepri.
Pertanyaan saya:
Jika penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap, dan
selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang
sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?
Jawab :
Pilihan ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau dikirim
ke penerbit lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi, walaupun
ditolak berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah diterima.
Yang tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa
penerbit dalam satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru
dikirim ke penerbit lain.
21.
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus
fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg
motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Jawab :
Kalau saya, fokus pada satu tema biar "personal branding" kita
menjadi kuat. Kita tidak bisa menjadi semua orang soalnya. Jadi orang ahli
secara mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih baik.
22.
Assalamuallaikum pak, bagaimanakah kiat-kiat
menghilangkan rasa malas saat kita ingin menulis. Trima kasih
Jawab :
1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan
23.
Kalo penerbit menolak itu biasa nya di kata kan
gak kelemahan tulisan kita?? Atau mkn
lebih ke request komersial gitu ya?? Tak akan bisa menjadi idealisme sendiri
kalo begitu ya.. harus ikut aturan main.. atau ikit arus para konsumen kalo
begitu ya. Pertamyaan nya .. jika inhin menulis idealisme tentang sesuatu. Yg menurut umum ini salah.
Misalnya.... tapi ingin di terima di terbitkan gimana tah?bisa gak ya?
Jawab :
Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang juga
idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan.
Namun demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar,
memang harus kompromi dengan keinginan pasar.
Atau, diterbitkan sendiri.
24.
Assalamualaikum, saya unih dari subang, pa Akbar
sudah menulis sejak SMA dan buku pertamanya tahun 2008 kalau ga salah, waktu
bapa masih SMA belajar menulisnya sama siapa apakah ada gurunya kalau boleh
tahu siapa gurunya? atau karena kerja keras sendiri cari sendiri dan usaha
sendiri. Ide ide muncul dari membaca atau dari mana bisa menjadi penulis yang
hebat. Maaf jika pertanyaannya kurang berkenan🙏🏻
Jawab :
Menulis itu memang butuh mentor.
Dari dulu, saya punya mentor menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati
saya untuk menulis.
Dulu, menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku,
ada beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus
banyak membaca kalau ingin tulisannya bagus.
Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata.
25.
Mohon maaf. Saya Wiwin dari Subang.
Jika naskah kita pernah diterbitkan di majalah online bolehkah kita kirim
ke media cetak? Terima kasih.
Jawab :
Kalau artikel, hanya boleh dikirim ke satu media, baik online maupun
offline. Majalah online-nya apa?
Kecuali kalau di Blog sepeti Kompasiana, boleh dikirim ke media massa
yang lain.
Beberapa tulisan saya di Kompasiana diminta oleh media untuk diterbitkan.
Pesan Semangat buat kami dong pa Akbar 😊🙏
Terus berlatih menulis, menulis, dan menulis.
Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak,
akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku.
Happy Writing.
Salam Man Jadda Wajda.
Terima
kasih untuk antusiasme yang luar biasa.
Joss. Semoga kita sdh mulai menulis
BalasHapusTerimakasih semoga memang yang terbaik untuk kita
HapusKeren
BalasHapusKunjungi balik blog saya