Kamis, 16 April 2020

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR


Materi               :  MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
Narasumber     :  Aris Ahmad Jaya
Pertemuan Ke  : 13 (Tiga belas)
Hari, Tanggal    : Kamis, 16 April 2020


           Bapak/ibu guru yang mulia mengajar dengan gaya motivator masih banya belum dipahami oleh para guru, meskipun sebenarnya cara tersebut sudah didapatkan saat guru dibangku kuliah atau saat guru mendapatkan pelatihan.

Berikut akan disarikan ulang bagaimana mengjar gaya motivator.

Niat menjadi guru ada 2

1.       Guru Yang Betul
Adalah guru yang memang betul-betul sejak awal bercita-cita jadi guru, sehingga latar belakang pendidikannyapun lulusan dari keguruan.

2.       Guru Kebetulan
Semula menjadi guru adalah bukan sesuatu yang didambakan, akan tetapi karena keadaan dan kesempatan memberikan peluang sementara peluang lainnya belum tentu ada harapan. Meskipun latar belakang merekan bukan dari Pendidikan keguruan.
Peluang dan kesempatan inipun bisa saja karena dari kebutuhan Lembaga, lalu momentum inilah yang membuka dan membalikkan arah tujuan sehingga menjadi “guru kebetulan”.

Berdasarkan kinerja ada 3 tipe guru
rusminmapgmail.com
1.       Nyasar
Adalah guru yang tidak punya tujuan arah dan dia adalah guru yang menyesatkan.
Murid2 bisa membenci/tidak mengharapkan kehadirannya.
Kehadirannya sebenarnya tidak diharapkan, dan baginya waktu dikelas terlalu lama. Hal ini biasanya ditandai dengan kelas yang ribut, karena guru tidak mampu menguasai kelas. Yang terpenting bagi guru adalah hadir di dalam kelas, ketepatan waktupun tidak jadi masalah. Sering guru yang demikian terlambat masuk kelas dan lebih awal keluar kelas. Keberadaan tidak diharapkan dan ketidakhadirannya menjadi sesuatu yang menyenangkan.

2.       Bayar
Guru yang terkait finansial kadang-kadang berdasarkan energi dan uang, tanggal muda lebih semangat dan menurun diakhir bulan.  Perkerjaannya selalu berbatas waktu dan ruang artinya guru akan mengajar sesuai jadwal, selebihnya hal-hal yang berhungan pelajaran seperti tugas, atau konsultasi siswa diluar tugas tidak diperhatikan.
Guru seperti yang bersifat on off, artinya guru tersebut akan “on” apa bila nilai finansialnya dan guru tersebut akan “off” apa bila nilai finansialnya tidak ada. Apa lagi untuk melayani siswa diluar jadwal dan waktu yang sudah ditentukan. Keberadaannya diharapkan tetapi ketiadaannya tidak masalah.

3.       Sadar
Seorang guru yang sadar akan dicintai siswanya, pelajaran menyengkan, asyik. Maka kepergiannya adalah kepergian yang dirindukan, kehadirannya di kelas sangat dinantikan karena ia akan menjadi motivator bagi siswanya.
Menyadari sesunggunhnya profesi ini adalah profesi yang mulia, maka sering guru seperti ini tidak pernah membatasi ruang dan waktu untuk melayani siswanya kapan saja dan dimana saja.
Dia adalah magnet bagi siswa siswinya Keberadaannya sangat diperlukan ketidakhadirannya akan selalu dirindukan “Guru Idola”.
               
Pernahkah bapak/ibu guru memperhatikan siswa yang mengamati jadwal ulangan untuk besok hari, saat pekan ulangan semester atau penilaian akhir tahun. Yang paling diperhatikan mereka adalah ”siapa pengawas ruang” esok hari bukan mata pelajaran apa esok hari. Ini menggambarkan bahwa karakter guru yang berbeda-beda sudah dimiliki oleh setiap siswa. Sehingga apabila besok yang menjadi pengawas ulang adalah guru yang “nyasar” maka kebanyakan siswa tidak akan belajar pada malam harinya. Karena pikirannya besok saat ulang ia akan mampu menyelesaikan soal-soal meskipun dengan cara menyontek atau membuka buku catatan.

Peran guru yang sesungguhnya
1.       Mengajar
Memindahkan keilmuan yang ada diotak kita ke siswa. Pola seperti ini lambat laun akan ditinggalkan oleh siswanya, karena banyak pola sistem pembelajaran yang lebih menarik seperti menggunakan aplikasi yang ada di internet  bisa online dan bisa juga offline seperti; class room, WA Grup, ZOOM CLOUTD, dan lain sebagainya. Bahkan Sebagian dari cara ini dapat sangat mudah untuk diputar ulang. Karena terkadang siswa ada yang lebih nyaman belajar tanpa kehadiran gurunya.

2.       Mendidik
Harus menjadi teladan, idola dan contoh sebagaimana guru adalah orang yang digugu dan ditiru. Saat kita mendidik kita dapat memasukkan norma-norma baik yang bisa dijalankan oleh anak didik kita dalam keseharian. Seperti disiplin, dapat dipercaya, berbagi, berkomunikasi, menolong. Ini bisa disisipkan pada setiap mata pelajara. Guru yang mampu mendidik adalah guru yang mampu menginspirasi siswanya.

3.       Menginspirasi
Guru yang mampu menginspirasi maka ia akan mampu pula untuk menggerakan siswa melakukan sesuatu yang diperintahkan gurunya.
Guru yang mampu menginspirasi adalah guru yang merupakan bagian dari sejarah bukan hanya bagian dari cerita bagi merika. Keteladanan dengan sepenuh hati maka guru yang menginspirasi akan selalu dirindukan kehadirannya disetiap saat.

4.       Menggerakkan
Guru yang mampu menginspirasi siswa maka adalah guru yang mampu memotivasi siswa, sehingga siswa akan sangat mudah dalam menyelesaikan materi dalam setiap pembelajaran.
Berikan kepercayaan dan kesempatan untuk mengeksplorasi diri mereka agar mereka bisa bertanggung jawab dan dapat merasakan sendiri atas perubaha.
Guru jangan terlalu mengejar target tapi proses pengembangan diri dari belajar itu yang terpenting. Karena siswa tidak pernah gagal dalam melakukan sesuatu tetapi proses itu sendirilah yang gagal, maka dari itu perlu menumbuhkembangkan percaya diri agar prosesnya dapat berjalan dengan baik.


Langkah Langkah Mengajar Gaya Motivator
1.       Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan, maka akan jadi kerinduan siswa. Menarik dimulai dari apa dilihat, menyenangkan dimulai dari apa yang terasa. Apa bila pada saat pandangan pertama siswa merasa senang atau merasa suka dengan Guru maka itu berarti sudah masuk pada daya tarik. Pribadi yang Menyenangkan persiapkan diri anda dengan latihan sebanyak-banyaknya untuk menjadi pribadi yang menarik, energik, agar penampilan dan peri laku anda memang terlihat lebih marik.
Baik saat di ruang kegiatan belajar maupun di luar kegiatan belajar mengajar.
Pintu mengijinkan dan pintu tidak mengijinkan. Pintu mengijinkan adalah sebuah perasaan dan pengharapan dari anak untuk dapat menerima kehadiran anda di kelas, begitu juga sebaliknya.
Pribadi yang menyenangkan lebih disukai siswa daripada sesuatu yang penting tapi tidak menyenangkan. Atau sesuatu yang menarik lebih diterima siswa daripada sesuatu yang penting tapi tidak menarik bagi merika.
Guru harus mampu memahami dunia siswa dari pada siswa harus memahami apa tentang guru. Guru harus mampu mengikuti kemauan siswanya agar lebih mudah mengarahkan dan menggerakkan, bukan berarti siswa harus mau dan mampu mengikuti kemauan gurunya.

Untuk jadi guru yang manarik perhatikan 3 langkah berikut ini:

a.       Awalilah dengan senyum, salam,
Mengawali dengan senyum berarti guru tidak membawa masalah dari luar kedalam kelas, walaupun sebelumnya ada masalah itu bukan masalah murid itu adalah masalah guru sendiri.
Agar salam selalu jadi perhatian siswa maka mulailah ucapan yang penuh harapan seperti:
Bagi anda yang menyahut salam saya dengan tulus mudah-mudahan nilainya baik semua atau (naik kelas juara, masuk syurga, selalu mendapat kemudahan dan lain sebagainya).
Lalu guru mengucapkan salam.

b.       Berikan simulasi sederhana, atau game sederhana bisa dari you tube atau buku-buku game. Tentunya dengan simulasi yang sederhana akan membangkitkan gairah siswa untuk mengikuti pelajaran anda, menghilangkan ketegangan sebelumnya untuk masuk pada materi selanjutnya dengan suasana yang menyenangkan.

c.       Menghargai siswa
Tangkap basah kebaikkan, tempa besi selagi panas. Guru bisa memberikan aprisiasi secara personal atau secara masal. Dengan menghargai siswa maka guru juga akan dihargai, dengan melayani siswa maka guru juga akan dilayani.  Cara seperti akan menumbuhkembangkan motivasi  sehingga guru akan semikin dicinta siswanya.

2.       Temukan Nilai Tambah Siswa

Mampu menjadi bagian dari pemain dan bukan hanya sekedar jadi penonton. Temukan kebaikan-kebaikan mereka lalu motivasilah Merika. Temukan nilai unggulnya lalu mulailah masuk melalui nilai unggul dari yang bersangkutan. Temukan nilai tambah siswa anda dan mulailah masuk dari nilai tambah itu sendiri. Jadi guru yang hebat adalah guru yang memberikan banyak kesempatan kepada siswanya melalui nilai unggul yang mereka miliki. Jangan sekali-kali memberikan kepada siswa nilai-nilai atau momentum kurangnya karena akan menjadikan siswa minder, malas bahkan menghindar.

a.       Berikan momentum pada setiap siswa atas nilai tambah meraka, agar mereka menjadi orang yang dipercaya. Momentum yang tepat adalah sesuatu yang special bagi siswa, berikan pujian, kepercayaan agar tumbuh kembang percaya diri siswa.

b.       Libatkan mereka jadi pemain jangan hanya jadi penonton. Biarkan mereka membangun ide atau berpendapat berikan mereka kesempatan untuk bertanggungjawab. Sehiga ide dan gagasan, emosi akan mereka tuangkan dalam bentuk karya nyata. Guru yang hebat adalah guru yang mampu membuat siswanya hebat. Jadi jangan dijadikan siswa menjadi penonton kehebatan gurunya.


c.       BerikanLabel Positif
Label positif ini bisa diberikan pada personal atau klasikal. Selalu memberikan kata semangat pada mereka, label akan membangun persepsi siswa. Label posif akan berpengaruh pada persepsi positif yang guru katakana.
Contoh label positif:
Saya suka mengajar kalian karena kalian adalah kelas yang kompak dan antusias. Saya ingin kalian bisa menjadi contoh kelas-kelas yang lain.

Bisa juga diberikan label-label positif pada setiap siswa sesuai dengan dengan nilai kelebihannya.









1 komentar:

  1. Senang mmbaca tulisan ini, mngamati 10th terakhir ini bhw pergeseran karateristik guru sdh smakin mnipis dr idealnya s org guru, mklum dampak moderenisasi n materialistis sangat mmperparah 3type guru tsb d atas, rasanya sulit mmberi solusi k arah mnjd guru yg sadar, klo persi sy guru sadar itu guru yg bahagia n mmbahagiakan siswa bukan sj d dlm kls tp stiap kesempatan n smua interaksi peddkn, shg keberadaan guru itu sendiri mjd kebutuhan siswa krn siswa mrasa nyaman dlm hal apapun d kehidupan siswa, shg siswa bnr2 merasakan bahagianya belajar dg guru tsb.
    Pencerahan spt apapun sangat kecil dan tdk akan permanen jk mnghendaki type guru yg sadar dan bahagia.

    Mungkin regerasilh yg dharapkan,nmun jk sdh bercampur dg senior2nya lambat laun akn terkontaminasi jg, mk perlu revolusi pendd guru dg grand desain yg bnr2 mmiliki karakteristik guru. Contoh ank yg baru lulus sma d desain mjd polisi, tentara, perawat, bidan dll, spt itulah hendaknya guru, punya profil fisik dan mental yg kuat, krn tgs guru adl mngubah mindset siswa dlm pembelajaran.

    BalasHapus

PERKENALAN KEPALA SEKOLAH PADA MPLS

KEPALA SMAN 1 ALALAK Nama                          : Drs. Rusmin, M.A.P NIP                             : 19660520199203101...