Pembelajaran kita yang menggunakan sistem klasikal tentunya
menuntut kecermatan dalam menentukan :
-
Peserta didik
Pengklasifikasian peserta didik pada sistem pendidikan
kita dilihat dari umur (usia 6 – 7 baru boleh masuk SD), tidak diukur dari
tingkat kemampuan intelegensi siswa (IQ). Meskipun pada perkembangannya ada
siswa yang tinggal kelas karena perkembangannya dibawah rata-rata siswa
lainnya, namun sangat kecil bahkan bisa dikatan tidak ada sekolah yang melaksanakan akselerasi, karena berbagai
kesulitan.
-
Materi (bahan ajar)
Kurikulum dibuat menyesuaikan dengan rata-rata
perkembangan dan kemampuan peserta didik untuk setiap jenjang Pendidikan dan
tingkatan (kelas). Karena disesuaikan dengan kemampuan rata-rata tentunya tidak
bisa mengakomudir peserta didik yang perkembangannya di atas rata-rata
kelasnya.
-
Media pembelajaran
Semua alat atau perangkat yang digunakan untuk
membantu proses penyampaian pembelajaran, baik itu perangkat lunak (software)
maupun perangkat keras (hardtware). Sehingga pembelajaran lebih mudah, lebih
menarik dan hasilnya optimal.
-
Minat peserta didik
Pada umumnya peserta didik diberikan kesempatasn untuk
memilih jurusan bagi yang bersekolah di SMA/MA atau bidang keahlian bagi yang
bersekolah di SMK/MAK
-
Guru atau pendidik
Ditinjau dari tugas yang dipangkunya ada 3 golongan
guru:
1.
Guru Kelas
Guru kelas pada umumnya terdapat pada jenjang sekolah
dasar (SD/MI). Satu orang guru memangku semua mata pelajaran pada kelas
tertentu, kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
2.
Guru Bidang Studi
Guru Bidang Studi pada umumnya mengajar pada jenjang Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Mata pelajaran
yang di ampunya sesuai dengan latar belakang pendidikan keahliannya.
3.
Guru BK
Guru
Bimbingan Konseling biasanya bertugas pada jenjang SLTP dan SLTA.
Ketidaksesuaian dengan unsur-unsur
tersebut akan banyak menghambat proses pembelajaran di kelas. Seperti siswa
yang berkebutuhan khusus, guru yang mismatch (tidak sesuai dengan latar
belakang keahlian).
Model pembelajaran klasikal
adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh
seluruh anak yang sama dalam satu kelas.
Sejak pemerintah memberlakukan
belajar di rumah dan guru mengajar dari rumah, banyak yang merasa belum siap,
ya karena sifatnya yang mendadak. Siswa, guru, orang tua kebingungan karena banyak
hal yang harus dipersiapkan terutama perangkat media dan penguasaan perangkat
itu sendiri.
Rumah (di rumah masing-masing) sebagai
pengganti ruang kelas untuk belajar dan mengajar tentunya harus dibuat senyaman
mungkin, begitu pula dengan situasi dan dukungan keluarga. Karena pembelajaran
dengan sistem online, apa lagi kalua harus menggunakan video konferensi seperti
aplikasi Zoom, Webex, guru dan siswa lainnya bisa melihat latar belakang ruang
yang digunakan. Maka dari itu pastikan hal-hal yang bersifat pribadi tidak
tersorot oleh kamera.
Bagian lain agar belajar bisa
lebih efektif adalah tempat (rumah) dimana masing-masing peserta didik dan guru berada. Jadi rumah
disini berfungsi sebagai pengganti ruang kelas, meskipun sebenarnya ruang kelas
dalam arti luas tidak hanya terbentuk dari sebuah ruang yang dibatasi oleh
dinding-dinding yang dilengkapi meja kursi dan papan tulis serta perabot
lainnya.
Ingat kelas berbeda dengan ruang
kelas, kelas adalah sekelompok (klasikal) peserta didik yang bersama-sama
mengikuti pelajaran pada jenjang dan tingkatnya masing-masing. Sedangkan ruang
kelas itu adalah sarana prasarana yang ditempati oleh kelas.
Pengelolaan kelas/pembelajaran
adalah seni dalam mengoptimalkan sumber daya kelas untuk terciptanya proses
pembelajaran berpusat pada siswa yang efiktif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal.
Agar guru dan siswa yang berada
di rumahnya masing-masing tetap bisa terhubung, tentunya memerlukan media yang
efektif dan efisien. Saat ini media itu adalah internet, meskipun masih ada
media lainnya yang bisa digunakan seperti radio, televisi.
Tidak semudah membalik telapak
tangan media internet ini masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan
diantaranya:
o
Jaringan atau koneksi yang kuat.
o
Biaya kouta yang murah.
o
Perangkat pendukung yang harus dimiliki
(Handphone, komputer, tablet komputer).
o
Keterampilan menggunakan media oleh guru dan
siswa harus matching.
o
Memilih perangkat lunak (software) yaitu
aplikasi yang diperlukan.
Agar pembelajaran itu tetap bisa efektif, efesien dan
menarik, meskipun belajar di rumah dan mengajar dari rumah dan hal-hal lain
yang perlu diperhatikan:
- Jadwal pelajaran yang pasti.
Jadwal yang sudah disusun akan menjadi panduan peserta
didik dan guru untuk bisa mempersiapkan diri lebih awal.
- Pemilihan media/aplikasi yang mudah digunakan
dan murah biaya serta konsesten untuk semua guru.
- Suasana rumah/ruang yang menyenangkan dan kondusif.
Jauhkan dari gangguan anggota keluarga yang lain. Beri semangat untuk terus
aktif.
- Materi lebih banyak interaktif, kolaboratif,
berikan kesempatan yang banyak pada seluruh peserta didik untuk berpartisipasi
dalam proses belajar mengajar. Jangan terlalu banyak memberi tugas yang
melelahkan apa lagi kalua harus sampai keluar rumah mencari bahan untuk menyelesaikan
tugas tersebut.
Tanya Jawab Via WA Grup (tanpa edit)
1.
Assalamualaikum
Izin bertanya
tentang pembelajaran yang efektif dari rumah
Jadwal
belajarnya di tentukan oleh guru berdasarkan jadwal pelajaran seperti hari-hari
biasa atau kah di rubah?..
Pembelajaran nya
lebih menekankan kepada pembentukan karakter mandiri YG berefek pada keseharian
siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitif nya dapat kita ukur dalam satu hari
satu mapel atau bgm untuk jenjang SD.
Jawab:
Walaikum salam,
jadwal jelas harus berubah, tdk sma dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran
lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan emmadukan iptek
dan imtak
untuk peneilian
guru dpatmelakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dgn
kondisi murid sd
2. Asw
Om Jay, sy Candra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, mnrut Om, mngkin tidak bila
sistem pembelajaran daring nntinya bl frasa siswa atau guru lbih nyaman..akan
mmberi efek pada pmbljrn konvensional yg lazim kt lksnkn sblm wabah Corona
terjadi? Klw mmg ada efek tdk baiknya, apa kira2 lngkah yg bs kt lakukn Om?
Trmksh
Jawab:
walaikum salam
candra, mungkin nanti akan terjadi pembelajaran blended learning, ada tatap
muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus
belajar sepanjang hayat supaya tdk tergantikan oleh teknologi modern
3. Untuk
keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala
tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot
bgm solusinya?
Jawab:
solusinya
gunakan teknologi yg ada. kalau yg ada kertas atau buku, maka gunakan itu,
sebab mau tdk mau, suka atau tdk suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan
teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul
4. Assalamu
'alaikum wr.wb.
Om Jay, selama
BDR ini, disekolah kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA.
Di akhir
pertemuan, guru memberi tugas sbg instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata
yg mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja.
Bagaimanakah
cara yg bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tsb?
Terima kasih.
Wiji - malang
Jawab:
walaikum salam,
jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dngan sukarela. Kita cukup
mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yg belum mengumpulkan tugasnya,
ortu harus diberitahu karena kerjasama guru dan ortu sangat penting dalam
pembelajaran yg efektif dari rumah
5. Assalamualaikum.
Safitri-Purbalingga ..
Izin bertanya..
1. Bagaimana
cara mengatasi pembelajaran apabila anak-anak memiliki minim sarana daring ?
2. Untuk anak TK
pembelajaran yang dinilai adalah proses bukan tergantung hasil. Sementara
kadang anak tidak mau mengirimkan tugas misalnya merekam hafalannya.bercerita
dan mengerjakan tugasnya.
Bagaimana
menilainya untuk ditulis di Rapot?
Terima kasih
Jawab:
Hal itu juga
kami alami, jadi tetap sabar menunggu mereka menyelesaikan tugasny bukan
sebagai beban tapi sebagai kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengetahuan. Tetap
komunikasi dgn orang tua siswa.
Bagaimana
menilainya untuk ditulis di Rapot?
Terima kasih
6. Asskm.
Saya wahyu
susilowati dr Sidoarjo.
Mengajukan
pertanyaan :
1. Bagaimana
penilaian siswa yg tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran
daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?
2. Penilaian yg
tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yg cocok itu seperti ap? Mengingat
pak menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan
dalam penambahan penilaian pada erapor.
Jawaban :
Kalau masalah
cocok itu reltif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat
melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa, anda bisa memba
kembali artikel yg saya bagikan di atas, https://www.kompasiana.com/isardasukitasim/5ead48f5d541df3a7323d8e5/menciptakan-belajar-efektif-dari-rumah?page=4
7. Assalamu'alaikum
om jay.. Saya sumarjiyati dr GK.
Dalam
menciptakan pola belajar yg efektif dr rumah itu.kita sdh mmbuat jadwal dan
berharap siswa jg bs mlksanakn. Pmbjran sesuai jadwal tersebut.tp pd knyataan
yg kmi alami d sekolah kami.ada sbgian siswa yg kurang mmperhtikan shingga dpt
mnghmbat klncaran proses pmbljran sesuai
jadwal yg d smpikan. Bgamana sikap kita untuk hal tersebut om..
Mengingat siswa blm bisa mngikuti
pmljaran sesuai jadwal sec. konsisten.. .bnyk dr para wali siswa mngeluhkan
untuk pmbelajaran dr rumah ini siswa tdk
menurut kata ortu.shingga tgs2 yg d brikn tdk dpt trselesaikan dg
cepat.akhirnya pmbjran ini di rasa tdk efektif.
Bagmna tindakn
kita sbgi guru. Mngingat peserta didik kmi msh pd kelas rendah( SD)
Terimakasi..
Jawaban:
Guru harus
melakukan evaluasi dan refleksi diri, mungkin ada yg kurang tepat disampaikan
kpd murid. Kolaborasi guru sangatpenting dalam memecahkan masalah ini, oleh
karena itu komunikasi dgn teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptkan pola
pembelajaran yg efektif dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid
dekat dengan gurunya, bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada
komunikasi dengan org tuas murid yg terus menerus
8. Assalamu'alaikum
Terima kasih
atas bimbingan nya Om Jay.
Saya Suminar
dari Tangerang.
Izin bertanya.
Apakah ada kendala yang dialami dalam PJJ selain jaringan internet, dan mohon
arahnya dalam mengatasi nya?
Terima kasih
Jawaban:
Pasti ada, bukan
hanya akses internet tapi juga fasilitas yg dimiliki siswa dan guru di rumah.
Kalau akses internet tdk ada gunakan teknologi yg ada di sana, misalhnya cuma
ada sms, belum ada wa, siswa punya hp tapi tanpa kamera, maka telpon lsg adalah
solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru
akan mengalami hal yg bergam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman
kita dituliskan di blog sehinga dpt menginspirasi guru lainny
Terima kasih
9. Keluhan
siswa tidak konsisten guru menggunakan aplikasi, sehingga selain harus belajar
lagi cara menggunakan aplikasi juga terlalu banyak kapasitas penyimpanan data
yg terpakai.
Berdasarkan
pengalaman aplikasi yg paling cocok, mudah, dan efektif yg mana?
Rusmin, Kab.
Barito Kuala KALSEL,
Jawaban:
Omjay saat ini
menggunakan aplikasi zoom dan anak anak suka, walaupun ada aplikasi yg lain,
tapi berdasarkan pengalaman pakai zoom itu murah dan mudah cara pemakaiannya.
10. Selamt
Sore Om Jay. Saya Komang Eli Mahayani dr Negara-Bali. Yang saya alami saat masa
pandemi ini sungguh dilematis. Dg zonasi sklh kmi dg siswa2 tinggl di daerah
terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini kendala besar pembeljrn secara
daring yg dilakukan. Adakah solusi menarik utk ttp menciptkn belajar efektif
dirumah dg menyenangkn. Terimakasih.
Jawaban:
Kondisi seperti
ini sebenarnya bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari
masalah yg dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tdk bisa dilaksanakan, maka
gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila
alat komunikasi tdk ada. memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi
guru tangguh berhati cahaya. apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh. itu
adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutana buat guru di daerah 3T. Omjay
salut dan memberikan penghormtan dengan guru guru tangguh sperti ini. Mereka
selalu datang dgn solusi dari masalah yg dihadapi walaupun peran pemerintah di
daerah sangat kurang. tapi yakinlah dengan pesan pak harfan dalam film laskar
pelangi. hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya, bukan menerima sebanyak banyaknya.
11. Assalamu'alaikum...
Om Jay yg kmi
hormati...
Izin bertanya...
BDR kami
sebagian besar melalui WA G,kendala BDR kami
sinyal lemah dan guru belum punya
laptop yg mdukung,bagaimana solusi BDR yg efektif dan berapa prosentase
pembagian materi pembelajaran antara imtaq n iptek agar tujuan pembentukan
karakter peserta didik tercapai?
Terimakasih
Sri Yatun-
Gunungkidul
Jawaban:
pakai wa juga
efektif kok, buktinya omjay gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah
biayanya.
12. Siti
Fatimah Mojokerto
Namun
pembelajaran online ada plus minusnya. Terutama pada penggunaan kuota internet.
Dengan pola on off bisa membantu pelaksanaan belajar . Yang saya tanyakan Adakah pola lain yg lebih
hemat di era pandemi ini bapak?
Mengingat
ekonomi rakyat sedang terpuruk.
Jawaban:
ada, gunakan wa
group atau line group
saya sering
menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tdk makan kuota
banyak
13. Apakah
dengan penjadwalan belajar siswa yg sdh dirancang sedemikian rupa oleh guru dan
bekerja sama dg orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yg
berbeda2. Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yg ada pada kurikulum
? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yg memiliki
kemampuan belajar yg berbeda misalnya ada siswa yg lebih condok ke tipe
pembelajar visual, kinestetik, naturalis dll
Terimakasih
Fitriani (MAN IC
Tanah Laut)
Jawaban:
setiap
penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tsb dengan
memeprhatikan gaya belajar siswa
14. Om
Jay ...saya mau bertanya tentang pembelajaran daring dari rumah dikaitkan
dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau bgmana karena tatap
muka juga tidak pernah...mohon pencerahannya
Terimakasih
Maaf saya Rachmi dari banyuwangi
Jawaban:
Ibu Rachmi yg baik, penilaian hanya guru yg bersangkutan yg lebih
tahu, kalau dirasa dengan online sdh cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi
bila blm cukup bisa gunakan waktu eremedial melalui online. hal itu saya
lakukan bila ada nilai siswa yg kurang dgn menghubungi wali kela dan orang tua
siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan solusi terbaik
buat siswa yang jarang hadir
Manteb lengkap pak haji. Silakan kunjung ke cakinin.blogspot.com
BalasHapusTerimakasih, semoga kebaikan untuk semua
Hapuslengkap resumenya
BalasHapusTerimakasih Omjay
HapusLuarbiasa mantap benar
BalasHapusLuarbiasa mantap benar
BalasHapusTerimakasih, semoga kita semua jadi penulis yang handal
Hapus