BIODATA
Nama
: DRS. RUSMIN, M.A.P
Tempat, Tgl. Lahir : Anjir Pasar, 20 MEI 1966
Tugas
: Kepsek SMAN 1 Alalak
Kab. Barito Kuala
Kalimantan
Selatan
Organisasi
: Ketua PGRI Kab. Barito Kuala
NARASUMBER KITA KALI INI ADALAH:
Perkenalkan, saya Farrah Dina
pendiri Tangga Edu. Terima kasih atas kesempatannya hari ini. Saya menulis 20
judul buku, berkaitan degan pendidikan untuk guru dan orang tua serta buku-buku
bergambar untuk anak. Berikut sudah saya siapkan khusus untuk grup ini tautan
youtube untuk sharing
Membaca buku sama saja dengan berbicara dengan orang-orang
bijak dimasa lalu.
Menerbitkan buku adalah salah satu jalan untuk meninggalkan
sejarah agar kita dapat selalu dikenang.
Membuat buku dan menerbitkan buku
adalah dua hal yang berbeda, membuat buku dapat dilakukan oleh siapa saja,
bahkan sekarang untuk menerbitkan bukupun bisa dilakukan siapa saja, aka tetapi
menerbitkan buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit terkenal adalah sebuah
akibat dari sebuah karya yang baik. Sebenarnya sebuah karya yang baik pastilah
menjadi incaran para penerbit untuk bisa menerbitkan bukunya.
Dalam memulai
rencana menerbitkan buku
perhatikan 4 R
1.
Renjana
Renjana adalah rasa hati yang kuat, passion atau gairah sesuatu yang amat menarik bagi kita, yang menjadi hal-hal yang jika kita melalkukannya
sangat mudah, jadi memulai dari sesuatu yang kita kuasai serta kita kuasai.
2.
Rutin
Bukan hanya
rutin menulis tetapi juga rutin membaca sehingga ada frame yang terbentuk
dipikiran kita dengan demikian dapat mempermudah untuk menuangkan ide-ide
selanjutnya. Mana kala kita membaca biasanya akan selalu menuangkan pikiran
dalam bentuk atau versi yang lain, stimulus itulah yang dapat membangkitkan
perasaan yang kuat. Bahkan bisa ide terbalik/kontra dari apa yang kita baca. Sebaiknnya
siapkan waktu dan tempat atau media untuk menulis, dimana saja kapan saja, bisa
kita menggunakan media handpone dengan segala aplikasinya seperti facebook, twitter,
Instagram, google drive atau mendia lainnya.
Orang yang memendam
akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, dan orang yang menunggu akan kalah
dengan orang yang melakukan.
Kosa kata
membaca kecenderungannya berkaitan dengan kosa kata menulis, berbeda dengan
kosa kata mendengar kita ingin mengungkapkan kembali.
Saat kita
menulis ini tidak perlu harus edit, menentukan tokoh, ganre, pokoknya tulis
saja sesuai kemampuan nalar dan perasaan kita yang berkembang pada saat
melihat, mendengar, merasakan dan sebagainya. Setelah ini baru kita memasuki
langkah R 3 yaitu Review.
3.
Review
Setelah kita
punya kumpulan tulisan maka kita lakukan review. Saat ini perlu kita perhatikan
detilnya seperti tokoh yang ditampilkan, perhatikan secara detil termasuk alur
berfikir. Perlu juga untuk melihat pasar kita, siapa yang sebenarnya sasaran
dari buku kita. Yang penting adalah review dari pembaca yang sesuai dengan
ruang sasaran dari buku kita.
4.
Ruang bagi pembaca
Feedback yang diharapkan agar kita dapat
memperbaiki tulisan berikutnya. Kehadiran pembaca merupakan hal yang sangat
penting. Karena pola pikir pembaca berbeda-beda terkada ada hal-hal yang belum
terpikirkan oleh kita. Dengan adanya ruang bagi pembaca, kita bisa menelusuri
apa yang menjadi keinginan para pembaca.
RUANG TANYA JAWAB VIA WA GRUP (tanpa edit)
1.
Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar
buku yg diterbitkan berkualitas?
Nani
Bogor Jawa Barat
Jawaban
Bu Nani yang
bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dr pengalaman2 penulis yg
hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yg
betul2 sesuai dgn renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis
buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain2nya yg nanti justru
akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review
berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat
berbeda dr naskah awalnya... Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca,
tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari
pembaca juga.... Tapi jangan sampai kita juga hanyut menulis hanya untuk
memenuhi kebutuhan pembaca, nanti tidak timbul kebahagiaan. Selamat terus
menulis...
2. Ini
Bu Beni Bojonegoro, tanya bagaimana teknis / langkah mengubah tulisan dr best
practice menjadi tulisan populer? terima
kasih 🙏🏽
Jawaban
Ibu Beni dari
Bojonegore yang saya hormati, pertanyaan yang sangat menarik. Banyak buku-buku
yang sekarang best seller adalah buku2 ilmiah tapi disajikannya dalam bentuk
populer tidak penuh dengan data-data yang memusingkan. Sebaiknya ibu membaca
contoh buku2 populer yang berdasarkan pendekatan ilmiah... Dari buku-buku ini
yang saya perhatikan mereka akan membahas "Permasalahan" lalu
"jawabannya" dgn sedikit2 memasukkan teori2 pendukung. Jadi yang
dibahas bukan teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada
konektivitas dengan pembaca.
Beberapa contoh
buku ilmiah dibuat populer (maaf yang terbayang saat ini buku2 terjemahan),
seperti: Good to Great (penelitian dari 500 perusahaan sukses dunia, The
Miracle of Endorphin (pendekatan psikologis untuk metode pengobatan), The
Leader in Me (praktik-praktik di sekolah yang menerapkan 7 Habit).
Bagaimana
menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi, misalnya
dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih hidup.
3. Assalamualaikum.
Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula
saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui
passion kita dengan mudah.
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb..
Ibu Fatimah,
tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada
orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya
dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis,
nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank
tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan
terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah
kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk
mengungkapkannya, nah itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya
adalah dengan melihat mana tulisan yang paling cepat saya selesaikan dan kita
merasa mudah.
4. Assalamualaikum,
saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku
anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita
tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur
fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb....
Ibu Asih pecinta
buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru
imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi
ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.
YAng tidak boleh
adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi
keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam
legenda asal usul Danau Batur, dll. Sikap jahat akan ada akibatnya, dan bisa
dalam bentuk imajinasi tapi sebisa mungkin berkaitan dengan perbuatannya &
tidak berlebihan.
5. Assalamualaikum...
Saya ika siswati dari kota tangerang mau bertanya apa yang ibu lakukan sehingga dapat menemukan passion ibu yaitu menulis buku
anak?
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb... Saya menemukan renjana saya berawal dari pendidikan sy di Amerika
& Jepang yang di mana mereka sangat serius memikirkan buku anak. TIdak
halnya di Indonesia. Sebenarnya ini juga berawal dari kebutuhan, saat di Jepang
anak saya masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi saya harus
mengajarkan membaca. Sy minta dikirimkan buku2 dari Indonesia tapi saya tidak
puas. Lalu saya menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan buat saya
dan saya merasa bisa memberi solusi pada permaslaahan yang ada.
Selanjutnya saya
juga melakukan penelitian di bidang membaca usia SD, dan salah satu hal yang
dibutuhkan adalah buku anak berkualitas. Di pasar, buku anak berkualitas itu
biasanya harganya mahal. Ini yang menjadi motivasi besar, menciptakan buku-buku
berkualitas dengan harga terjangkau. Ini yang menjadi motivasi terbesar dan
itulah passion saya... Walaupun saya tetap memaksakan diri untuk terus menulis
genre lain.
Karena rutinnya
saya menulis buku anak dan pendidikan, saya agak meninggalkan bentuk tulisan
ilmiah. Pada saat saya mengalami ini, saya "memaksa" diri saya untuk
mengirimkan rencana penelitian utk mendapat beasiswa. Denagn tenggat yang jelas
akan jadi motivasi untuk kita. Ini juga perlu dilakukan. Alhamdulillah dengan
research plan yg sy buat, sy bs diterima di univ di jepang.
6. Pertanyaan
buat Bu Farrah
Ibu masih muda
sekali...dan tentunya bersemangat, apa yang melatarbelakangi ibu mendirikan
Tangga Edu dan juga bisa menjadi penulis
Terima kasih
Rachmi
Banyuwangi
🙏🙏🙏
Jawaban
Ibu RAchmi yang
juga pastinya bersemangat, jawabannya sama dengan pertanyaan kelima ya bu....
Yang menjadi motivasi sy adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk
negri Indonesia tercinta ini... Sama dengan BApak & Ibu semua...
7. Slmt
siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh
untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks
Jawaban
Pak Yulius dari
Toraja, LAKUKAN... itu kunci utamanya pak... Dengan melakukan maka saya yakin
Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal,
tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi
rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa.... Saat ingin dipublish ke
orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review
saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat
dengan banyak hal. Selamat menulis.
8. Assalamualaikum
Bu Dina,,, saya Candra dr Langkat Sumatera Utara...trmksh formula 4R..sngat
mmbntu untuk sy sbgai yg br bljr untuk mnulis...prtnyaan saya Bu...mnrut ibu
apakah seorang penulis harus fokus pada satu passion atau genre tulisan agar
tulisannya btul2 baik...dan mmg ada tdk pngruh taste/rasa tulisan seseorang yang
suka mngrjkn dua tulisan(fiksi dn non fiksi) secara bersamaan? Trmksh bu🙏😊
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb...
Pak Candra dari
Langkat yang bersemangat menulis, ini menarik sekali untuk didiskusikan...
Sebagai awal, tulis dulu sesuatu yang mudah bagi kita, yang sesuai dengan
renjana kita, yang kita senang saat menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi
reward terhadap diri sendiri. Dengan jadinya naskah yang kita sukai, itu akan
menjadi bahan bakar bagi kita untuk terus menulis. Jika di awal kita sudah
tidak cukup motivasinya, maka akan terhmbat, Tulislah sesuatu yang benatul2 isi
kepala atau hati kita yang ingin disampaikan ke orang lain.
Selanjutnya,
kita menyesuaikan diri dan bisa menulis dengan genre apapun, tentu dengan
latihan dan pembiasaan. Bahkan kita pun harus bisa menulis sesuai dengan
kebutuhan pembaca... Ini yang nantinya perlu dikuasai setelah kita menguasai
sedikit hal yang menjadi kekuatan utama kita. Semangat menuli 💪💪
9. Nama
: Munandar, Kabupaten Sumba Timur
Yth. Ibu Farrah,
bagaimana cara awal untuk mengetahui passion seseorang?
terimakasih
Jwaban
Pak Munandar dari
Sumba, jawabannya sama dengan pertanyaan no. 3 ya pak.... (silahkan dilihat).
Kalaupun belum mengetahui pasiion nya saat ini, yang penting adalah menuliskan
sesuatu yang betul2 kita merasa menikmati dalam menuliskannya...
10. Assalamualaikum
ibuk Farrah dina, perkenalkan sy Syukri
dari SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang,
Perkenankan saya
bertanya ttg pengalaman ibuk Farrah dalam tulis menulis ibu mengatakan ada 4 R,
salah satunya adalah Renjana, saya kurang pahan dari bahasa apa itu Renjana dan
mengapa ibuk letakkan di poin paling atas, Sekian wasalam
Jawaban
Pak Syukri, renjana
adalah passion, ketertarikan kita pada satu hal yang kita akan mengerahkan
energi kita untuk itu dengan senang hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan
renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward
langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita
akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi
ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi
untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita
menguasai menulis berbagai hal... Trm
ksh
11. Mat
sore Bu Farrah, bagaimana caranya agar dapat menerima tanggapan pembaca yang
negatif pada tahap ruang bagi pembaca?
Bagaimana tips mengubah penulisan ilmiah menjadi penulisan populer?
Benny Belang. Kupang-NTT.
Jawaban
PAk Benny dari
NTT, menerima tanggapan negatif memang tidak mudah. Jangan sampai juga itu
medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri kita. Saat kita mendengar tanggapan
pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya adalah penangkapan pembaca terhadap
hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa yang ingin kita sampaikan? Jika
berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada ruang imajinasi yang berbeda antara
pembaca dan penulis). Kemudian "keseluruhan" atau "detail"
apa yang tidak disuka. Kalau tidak suka karena selera yang berbeda, maka bisa
jadi pelajaran bahwa org dgn persona seperti dia bukanlah target pembaca kita.
Jika tidak
sukanya karena "persepsi" atau "terjemahan" yang berbeda
dari yang sebenanrnya ingin kita sampaikan, maka mungkin ada penulisan yang
perlu diperbaik.
Untuk buku ilmiah
ke populer, ada pada jawaban no. 2
12. Assalaamu'alaikum
bu farah...td ibu menjelaskan tahapan menulis 4R. Yg pertama renjana (passion).
Pertanyaan saya kalau saya merasa renjana (passion) sy membuat buku pelajan fisika. Apakah
berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika sj? Krn sy kalau mencoba
menulis buku fisika terasa lebih ringan dibanding mencoba menulis artikel dll. Sri indayani sman 1 paciran
Jawaban
Bu Sri sang
fisikawan, untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu pilih buku fisika. Ini untuk
menciptakan reward bagi diri kita di awal agar kita terus termotivasi untuk menulis.
Namun setelah itu lebarkanlah sayap... Coba buat artikel lain yang tetap
mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer) dan berkreasilah dengan
genre2 lain... Sebagai tambahan, dapat dibaca pada jawaban pertanyaan
kedelapan.
13. Assalamualaikum
bu fara..saya belum pernah menulis buku namun saya sering melakukan penelitian
dan ada beberapa yang saya publikasikan. pertanyaan bagaimana cara mudah menulis buku sebagai
pemula seperti saya karena bebrapa kali saya coba selalu gagal. terima tas
pencerahanx.
fitran _mataram
Wa alaikum slaam
wr wb... Pak Fitran yang suka meneliti, MULAI SAJA DULU (seperti iklan di tv
yaa...). Ini yang paling penting. Jika memang tertarik dengan penelitian, coba
ambil salah satu sudut dari penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan
keseluruhan penelitian). Ambil sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada
pembaca secara umum.
14. Saya
M. Rasyid Nur dari Karimun
Pertanyaan:
Sebelum
menentukan R(uang) pembaca apakah kita perlu meneliti atau survey untuk calon
pembaca buku kita. Lalu, bagaimana sebaiknya jika kita berharap pembacanya
tidak terlalu spesifik?
Jawab
Pak Rasyid, pada
tahap awal kita menulis maka sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa
yang ingin kita sampaikan. Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang
cocok dengan tulisan kita itu pembaca yang bagaimana. BAru kemudian kita
berkembang, mulai menulis berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan
dulu sasaran pembacanya. Misalnya menulis untuk remaja maka ada bahasa2 yang
perlu disesuaikan, maka kita menulis dengan "frame" pembaca di kepala
kita... Nanti kita minta pendapat dari pembaca yang dituju sesuai sasaran.
15. Salam
sejahtera ibu Farah
Menulis buku
anak itu tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu
menggambar sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan
gambar.
Buku Anak bagi
saya itu suatu kesulitan. Saya sudah mencobanya. Terbentur pada gambar,
termasuk bila harus meminta izin.
Terima kasih
bila ada tips yang berbeda.
Salam Literasi
dari Timor (Roni Bani)
Salam Bapak Roni,
saya membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula
yang hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan
ilustrator. Byk komunitas2 ilustrator saat ini, termasuk di medsos. Tapi pada
jenjang yang lebih tinggi, buku anak akan lebih sedikit gambarnya bahkan tidak
bergambar (novel anak). NAnti bapak tentukan saja di jenjang mana BApak ingin
menuliskannya. JIka tertarik lebih lanjut, akan ada workshopnya oleh Tangga
Edu, silahkan ikuti media sosialnya IG @tanggaedu & FB Tangga Edu untuk
info terkini.
16. Salam
Sehat Ibu Farrah
Ini adalah hari
ke-8 saya mengikuti pelatihan menulis. Kiat2 untuk menulis diantaranya menulis
setiap hari, apa saja yg terlintas akan saya tulis. Jenis tulisan sya masih
bersift bebas dg kata2 yg mengalir begitu saja di dlm otak saya tulis. Yg ingin
sy tanyakn bgmn cara menulis secara ilmiah
seperti PTK, Best Practice dengan baik
Elly Mahayani -
Jembrana Bali
JAwab
Salam Ibu Elly,
selamat... dengan ibu sudah rutin menulis maka ibu sudah MEMULAI... Nanti dari
kumpulan tulis itu, pilih beberapa yang ingin direview dengan serius hingga
menjadi tulisan yang siap p ublikasi... Untuk tulisan ilmiah ke populer, ada ji
jawaban no. 2
17. Assalamualaikum
Ibu Farah ,
Sesuai materi
tadi bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan
oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu
tulisannya dibaca orang lain
Saya sering
menulis, tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu
sekali ( baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi kok temen aku langsung copas semuanya dan
dijadikan administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd
pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir setengah mati.
Dari situ saya
jadi males share lagi.
Mungkin pikiran
itu salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb.
Ibu Santi, saat
tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan
itu menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita
kontrol.... Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik
yang kita terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita
membaginya di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik.
Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.
18. Saya
Sri Budi Handayani dari Gresik
Mau bertanya
tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena
saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan.
Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi
tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk
menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya
buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan
diri dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit
untuk menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate
dengan anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story
board.... Dibaca anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak,
bahkan judulnya pun ada perubahan.
19. Assalamualaikum
Ibu Farah ,
Sesuai materi
tadi bahwa Pembaca itu sangat dibutuhkan
oleh penulis. Bagaimana cara menjadikan PD pada diri sendiri untuk tidak malu
tulisannya dibaca orang lain
Saya sering menulis,
tapi selesai menulis saya simpen. Pernah saya menulis di blog dulu uuu sekali (
baru ttg RPP dan pembelajaran sih, sedikit) tapi kok temen aku langsung copas semuanya dan
dijadikan administrasi nya dan dijadikan atas namanya untuk mendapatkan ttd
pimpinannya. Padahal saya nulis itu mikir setengah mati.
Dari situ saya
jadi males share lagi.
Mungkin pikiran
itu salah. Mohon pencerahannya. Terimakasih
Santi~ Jayapura
Jawab :
Wa alaikum slm
wr wb.
Ibu Santi, saat
tulisan dipublikasikan maka hak penulis terhadap interpretasi terhadap tulisan
itu menjadi hilang. Interpretasi dan tanggapan pembaca tidak bisa kita
kontrol.... Maka perlu kebesaran hati, krn bisa saja tanggapan yang tidak baik
yang kita terima. Nah kalau tentang hak cipta yang dikopi, maka pada saat kita
membaginya di dunia maya, maka kita harus siap bahwa itu menjadi milik publik.
Walaupun itu salah, tapi di dunia maya kita sulit mengkontrolnya.
20. Saya
Sri Budi Handayani dari Gresik
Mau bertanya
tentang proses kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Terima kasih.
Jawaban
Bu Sri, karena
saya menulis buku berjenjang maka banyak pakem yang harus sy perhatikan.
Biasanya saya memulai dr sesuatu value yang ingin saya kenalkan pada anak tapi
tidak dengan cara doktrin tapi tertangkap. Agar dapat byk ide, maka saya byk
menonton film anak, bergaul dengan anak2 & membaca buku2 anak. Contohnya
buku "Sihdeh & Robot" yang intinya mengenalkan cara menenangkan diri
dengan menarik napas panjang. Kecenderungan anak laki-laki agak sulit untuk
menenangkan diri saat marah, maka diambillah tokoh robot agar relate dengan
anak laki. Setelah itu dibuat prosesnya, termasuk membuat story board....
Dibaca anak2, lalu review & revisi lagi dst... Dr masukan anak, bahkan
judulnya pun ada perubahan.
21. Assalamualaikum
wr wb.
Saya Safitri
dari TK N Pembina Bobotsari Purbalingga.
Mohon izin
bertanya :
1.Saya ingin
menulis tentang buku ajar apakah sebelum menulis kita tentukan ide-ide atau
semacam kerangka tulisan barulah kita mencari isinya?
2.Saya sudah
mengumpulkan buku-buku sbg sumber.Tapi rasanya masih buntu untuk
menulis..kadang berpikir mana dulu yang mau ditulis?
Pikiran2 seperti
itu yg akhirnya menghambat untuk mulai menulis..Bagaimana mengatasi seperti ini
supaya menjadi sebuah tulisan?
Jawaban
Bu Safitri,
Betul sekali
untuk buku non fiksi qta perlu kerangka, paling tidak poin2 penting yang ingin
kita sampaikan. Tidak bisa memulai karena kita berpikir "keseluruhan"
dulu maka ini akan menghambat di awal. Dari poin2 yang sudah dikumpulkan, pilih
satu dulu yang akan difokuskan dan tuliskan, selesaikan. Ini akan menjadi
reward bagi ibu untuk menulis selanjutnya.
22. Sri
Sulastri dr Bojonegoro, pertnyaan sy cara apa agar bisa menghasilkan buku
dengan cepat bagi penulis pemula?
JAwab
Bu Sri, mulai
dari yang mudah menurut Ibu... Topik yang paling ibu kuasai. Tapi tidak ada
yang instan, semua harus ,elalui proses. Proses itu akan semakin cepat jika
segera dimulai😉
23. Slmat
Sore Ibu. Terkait R ke-4. Mnurut pnglman Ibu, brapa persen dari ruang pmbaca
dapat ditmpung masukannya dan bgaiman sikap kita dlm mnerima smua kritikan itu
agar tdak trbwa amarah. Trima Ksih- Bernad.Toraja
Jawaban
Pak Bernard,
Tidak ada rumus
baku. Kita siapkan diri kita untuk terbuka terhadap berbagai masukan. Tapi kita
lihat, kalau dia tidak suka karena berkaitan dengan selera yang berbeda, maka
dia bukan target pembaca kita dan ini informasi berharga bagi kita. Tulisan
kita akan memiliki target pembacanya sendiri. Tapi kalau pembaca tidak suka
karena interpretasi yang salah dari hasil karya kita, maka mungkin cara kita
menuliskannya perlu diperbaik...
24. Selamat
siang Ibu Farrah, saya grefer dari kupang, NTT. Apakah review buku yang
dimaksudkan adalah sebelum buku kita diterbitkan, maka buku itu kita berikan
kepada pembaca tertentu untuk membacanya lalu memberikan masukan positif atau
negatif dari buku yang kita tulis. Lalu, dikembalikan dan kita revisi setelah
itu baru diterbitkan? Terima kasih.
Jawaban
Betul pak, tapi
bahkan apapun hasil tulisan kita, kita hadirkan pada pembaca & melihat
tanggapannya -- ini bahkan sebelum proses penerbitan, usaha individu penulis
untuk mendapat masukan. Kalau sudah ke penerbit, maka ada mekanismenya lagi
tapi kita pun sudah bisa jelaskan targetnya siapa, tanggapannya bagaimana kira
hingga buku kita itu bisa dibilang layak terbitMau bertanya tentang proses
kreatif mbak Farrah menulis buku anak , berikan contohnya,
Semangat keren. Saran tanya-jawab diringkas saja
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung dan memberikan saran
Hapus