Senin, 11 Mei 2020

PROSES MENERBITKAN BUKU AJAR




INGIN MENERBITKAN BUKU AJAR
PELAJARI DI SINI






Narasumber kita kali ini adalah:


Joko Irawan Mumpuni, beliau adalah Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI, Ketua I IKAPI DIY, Seorang Penulis Buku Ber BNSP, sekaligus sebagai Asesor BNSP. Nomor yang dapat dihubungi yaitu WA 08122739971,
email : jmumpuni@gmail.com, FB : jokomumpuni, Twiter : @jokomumpuni.
Dengan tema “Proses Menerbitkan Buku Ajar”
Kegiatan ini difasilitasi oleh:
Bapak Wijaya Kusumah, seorang guru Blogger dan Youtuber Indonesia. Sang penulis setiap hari dan pengarang buku.
Pemandu kegiatan atau moderator adalah Bambang Purwanto sering disebut Mr. Bams.

Inilah Penuturan Beliau
Assalamu alaikum wr.wb, Selamat siang semua, Terimakasih sudah mengajak saya untuk bersilahturahmi kembali dengan para sahabat diacara kali ini. Saya merasa tersanjung, oya saya sudah siapkan paparan awal sebagai pengantar diskusi dalam bentuk video kecil durasi 25 menit, mohon bisa disimak dahulu ya ..
sambil jalan ya.. menunggu upload akan saya jelaskan lewat potongan gambar dan audio.

Tahapan Penerbitan Buku :
Ada 4 tahapan penerbitan buku yaitu :
1.      Penerbit
2.      Penyalur
3.      Pembaca, dan
4.      Penulis

Perhatikan gambar berikut ini:




Untuk proses awal penebitan buku, dimulai dari penulis yang sudah menyiapkan naskah. Naskah yang sudah jadi dikirim kepada penerbit kemudian penerbit akan memulai proses lewat penilaian apakah naskah tersebut bisa diterbitkan atau tidak.

Apabila naskah diterima atau tidak dikembalikan oleh penerbit, maka bisa dipastikan penerbit akan mengirimkan surat pemberitahuan bahwa naskah akan diterbitkan.
Selanjutnya penulis atau kelompok penulis diminta mengirim soft copy (file) naskah dan diminta untuk menandatangani surat perjanjian. Pada tahap ini penerbit masih menunggu datangnya naskah soft copy dari penulis.

Setelah soft copy naskah lengkap diterima oleh penerbit, untuk selanjutnya penerbit akan memprosesnya. Penerbit akan mula mengedit dari sisi bahasa. Kemudian melalui proses setting, ukuran, hiasan buku, gambar, tebal, font, cover buku, dan seterusnya, yang dibuat sesuai target pemasaran buku.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar skema berikut ini





Setelah naskah selesai dikoreksi, dikembalikan lagi oleh penerbit ke penulis dengan segera. Selanjutnya, berdasarkan hasil koreksi dari penulis, penerbit melakukan koreksi di komputer. Kemudian setelah dikoreksi dan sudah persis seperti kemauan penulis, maka segera dibuatkan film. Membuat plat cetak untuk proses pencetakan.
Selanjutnya sesudah melalui tahap plat cetak, maka kawat cetak dimasukkan ke dalam alat cetak yang besar untuk dicetak lembar demi lembar. 1 kateren bisa menghasilkan 8-16 halaman, setelah itu masuk mesin lipat dan masuk mesin binding, selanjunya wrapping dan distribusi.
Indikator penulis yang berhasil :




1.    Penulis akan mendapatkan kepuasan karena bukunya bermanfaat bagi orang lain.
2.    Penulis memiliki reputasi, mulai terkenal di mana-mana, artinya ditingkat penyebaran buku. Jika banyak yang subscribe, add kontak di media sosial dansebagainya; serta menerima banyak pertanyaan di web atau blog, maka itu tandanya penulisnya telah dikenal masyarakat luas.
3.    Karir meningkat, ditandai dengan surat keterangan dari penerbit tentang ISBN penerbitan buku untuk mengurus kepangkatan.
4.    Penulis mendapatkan uang/royalty, semakin besar royalty artinya penulisnya makin berhasil.

Tapi harus diingat, jangan puas hanya menulis buku, dicetak dan dipajang di toko buku.  Kalau hanya sampai dipajang, penerbitnya rugi. Jadi penulis harus mendapatkan royalty sebesar-besarnya, yang berarti penerbit juga mendapatkan keuntungan yang besar.

Penilaian di Penerbitan
Adapun kriteria penilain di penerbit, yakni:



Tahap awal dan reputasi hanya mempengaruhi sebagian kecil suksesnya buku. Sehingga bisa disimpulkan kriteria kesuksesan buku adalah buku yang laku di pasaran atau pangsa pasarnya besar dan memiliki keilmuan yang mengikuti perkembangan, kurikulumnya menggunakan kurikulum yang berlaku, up to date.


Ciri-ciri Buku yang memiliki peluang besar untuk sukses




1.      Tema populer, penulis popular, akan memiliki peluang besar untuk diterbitkan.
2.      Tema populer, penulis tidak populer khusus bagi penulis pemula. Tetap ada peluang untuk diterbitkan. Akan lebih baik bila diawali dengan survey pembaca/pangsa pasar.
3.      Tema tidak populer, penulis tidak populer, kemungkinan besar  buku akan  ditolak, karena memiliki resiko tinggi rugi
4.       Tema tidak populer, tetapi penulis populer, kebanyakan buku seperti ini penerbit menuntut order atau komitmen kepada penulis.

Jika  trend buku turun, biasanya penerbit berpikir untuk menerbitkan lagi buku tersebut.





Jadi, sebagai penulis pemula, sebelum menulis buku, ada baiknya lihat di google trend, sehingga bisa mengetahui topik apa yang sedang booming.

Menulis buku pelajaran adalah pilihan paling baik selama kurikulumnya masih berlaku. Buku pelajaran bisa laku setiap awal semester.

Reputasi Penulis




Reputasi penulis dilihat penerbit melalui informasi, misalnya dosen dilihat di google scholar atau google cendekia. Karyanya sudah berapa, baik buku maupun jurnal.

Jumlah pembaca juga dipertimbangkan. Ini ditinjau dari citation. Syarat minimal citation bagi seorang penulis untuk dianggap terkenal adalah memiliki kurang lebih 2000 citation oleh pembacanya.

Nah, bagaimana jika penulis bukan dosen atau tidak memiliki google scholar? Maka informasinya didapatkan dari data-data lain. Misalnya apakah guru tersebut pernah menulis buku? Track recordnya bagaimana? Mengajarnya di mana? Mata pelajarannya apa? Bagaimana pendidikannya? Komunitasnya bagaimana? Misalnya di media sosial pengikutnya ribuan dan blognya bagus, maka ini menandakan ada peluang pasar yang bagus. Jadi, tidak selalu berdasarkan google scholar.

OPLAH BUKU



Proses Penerbitan Buku mengacu kepada  Oplah Buku , yaitu :
1.      Market sempit & lifecyle panjang
2.      Market sempit & lifecyle pendek
3.      Market lebar & lifecyle panjang
4.      Market lebar & lifecyle pendek

Proses penerbitan tidak bisa dilepas dari jumlah cetak atau oplah. Semakin besar oplahnya maka akan semakin bagus. Cara menentukan oplah tergantung masuk di kuadran mana buku tersebut.

1.       Misalnya pasarannya sempit, namun lifecycle-nya panjang, maka penerbit tidak akan rugi, namun lakunya tertunda. Karena buku jenis ini akan laku sepanjang masa, misalnya matematika dasar, anatomi, fisika dasar, dsbnya.
2.       Market sempit & lifecyle pendek kuadran ini tidak disukai, bahkan bisa ditolak oleh penerbit, karena menerbitkan buku yang termasuk kuadran ini mengandung resiko tinggi.
3.       Kriteria paling disenangi penerbit adalah buku yang memiliki market lebar dan lifecycle panjang. Buku-buku jenis ini setiap saat akan laku dan jumlahnya besar. Misalnya buku-buku ensiklopedia dan kamus. Buku ini akan laku selama-lamanya.
4.       Market lebar lifecycle pendek, buku-buku yang masuk kategori ini adalah buku yang tergantung perkembangan teknologi, misalnya buku komputer. Misalkan bulan ini dicetak, namun bulan depan sudah ada buku sejenis keluaran terbaru. Jenis buku ini harus direvisi supaya laku. Buku jenis ini yang sering membuat penerbit rugi. Sehingga, dimusnahkan oleh penerbit agar tidak menimbulkan biaya gudang.







Pengaruh Produktivitas dan Kualitas ditinjau dari Kategori Penulis

1.      Penulis tidak idealis namun industrialis, memungkinkan bukunya masuk dalam lingkup pasaran kecil namun mampu bertahan lama.
2.      Penulis idealis dan industrialis, tipe paling baik karena  buku bisa laku dipasar yang luas dan bertahan sepanjang waktu.
3.      Penulis idealis namun tidak industrialis, kemungkinan bukunya laku dipasaran namun tidak bertahan lama karena ilmunya tidak up to date.
4.      Penulis tidak idealis dan tidak industrialis. Pada tipe ini buku dipastikan tidak laku. Disarankan menerbitkan di penerbit indie.


Konsistensi Gaya Selingkung




Penerbit dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka sesuai dengan lingkup bidang penerbitannya, misalnya standar:

1.      American Language Association (ALA)
2.      Michigan Language Association (MLA)
3.      Chicago Manual Style (CMS)
4.      American Psychology Association (APA)
5.      Vancouver Style
6.      Harvard Style

Sekali menggunakan gaya ALA maka selalu harus menggunakan gaya tersebut. Hal ini juga akan memeprmudah penggunaan citation.

Gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten untuk setiap terbitan.

Inilah sejumlah poin penting yang harus mendapatkan perhatian lebih dari para penulis, secara khusus rekan-rekan guru yang belajar menulis untuk menerbitkan buku di Penerbit ANDI Offset.

Kesimpulan:
Untuk sukses menjadi penulis dibutuhkan motivasi yang kuat. Sementara jika ingin sukses menerbitkan buku, maka penulis perlu memperhatikan sejumlah kriteria, baik kriteria buku maupun kriteria penulis.










2 komentar:

PERKENALAN KEPALA SEKOLAH PADA MPLS

KEPALA SMAN 1 ALALAK Nama                          : Drs. Rusmin, M.A.P NIP                             : 19660520199203101...