PELAJARI DI SINI
Narasumber kita kali ini adalah:
Joko
Irawan Mumpuni,
beliau adalah Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI, Ketua I IKAPI DIY, Seorang
Penulis Buku Ber BNSP, sekaligus sebagai Asesor BNSP. Nomor yang dapat
dihubungi yaitu WA 08122739971,
email :
jmumpuni@gmail.com, FB : jokomumpuni, Twiter : @jokomumpuni.
Dengan tema
“Proses Menerbitkan Buku Ajar”
Kegiatan ini
difasilitasi oleh:
Bapak Wijaya
Kusumah, seorang guru Blogger dan Youtuber Indonesia. Sang penulis setiap hari
dan pengarang buku.
Pemandu
kegiatan atau moderator adalah Bambang Purwanto sering disebut Mr. Bams.
Inilah
Penuturan Beliau
Assalamu
alaikum wr.wb, Selamat siang semua, Terimakasih sudah mengajak saya untuk
bersilahturahmi kembali dengan para sahabat diacara kali ini. Saya merasa
tersanjung, oya saya sudah siapkan paparan awal sebagai pengantar diskusi dalam
bentuk video kecil durasi 25 menit, mohon bisa disimak dahulu ya ..
sambil jalan
ya.. menunggu upload akan saya jelaskan lewat potongan gambar dan audio.
Tahapan
Penerbitan Buku :
Ada 4
tahapan penerbitan buku yaitu :
1. Penerbit
2. Penyalur
3. Pembaca, dan
4. Penulis
Perhatikan
gambar berikut ini:
Untuk proses
awal penebitan buku, dimulai dari penulis yang sudah menyiapkan naskah. Naskah
yang sudah jadi dikirim kepada penerbit kemudian penerbit akan memulai proses
lewat penilaian apakah naskah tersebut bisa diterbitkan atau tidak.
Apabila
naskah diterima atau tidak dikembalikan oleh penerbit, maka bisa dipastikan
penerbit akan mengirimkan surat pemberitahuan bahwa naskah akan diterbitkan.
Selanjutnya
penulis atau kelompok penulis diminta mengirim soft copy (file) naskah dan
diminta untuk menandatangani surat perjanjian. Pada tahap ini penerbit masih
menunggu datangnya naskah soft copy dari penulis.
Setelah soft
copy naskah lengkap diterima oleh penerbit, untuk selanjutnya penerbit akan
memprosesnya. Penerbit akan mula mengedit dari sisi bahasa. Kemudian melalui
proses setting, ukuran, hiasan buku, gambar, tebal, font, cover buku, dan
seterusnya, yang dibuat sesuai target pemasaran buku.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar skema
berikut ini
Setelah
naskah selesai dikoreksi, dikembalikan lagi oleh penerbit ke penulis dengan
segera. Selanjutnya, berdasarkan hasil koreksi dari penulis, penerbit melakukan
koreksi di komputer. Kemudian setelah dikoreksi dan sudah persis seperti
kemauan penulis, maka segera dibuatkan film. Membuat plat cetak untuk proses
pencetakan.
Selanjutnya
sesudah melalui tahap plat cetak, maka kawat cetak dimasukkan ke dalam alat
cetak yang besar untuk dicetak lembar demi lembar. 1 kateren bisa menghasilkan
8-16 halaman, setelah itu masuk mesin lipat dan masuk mesin binding, selanjunya
wrapping dan distribusi.
Indikator
penulis yang berhasil :
1. Penulis
akan mendapatkan kepuasan karena bukunya bermanfaat bagi orang lain.
2. Penulis
memiliki reputasi, mulai terkenal di mana-mana, artinya ditingkat penyebaran
buku. Jika banyak yang subscribe, add kontak di media sosial dansebagainya;
serta menerima banyak pertanyaan di web atau blog, maka itu tandanya penulisnya
telah dikenal masyarakat luas.
3. Karir
meningkat, ditandai dengan surat keterangan dari penerbit tentang ISBN penerbitan
buku untuk mengurus kepangkatan.
4. Penulis
mendapatkan uang/royalty, semakin besar royalty artinya penulisnya makin
berhasil.
Tapi harus
diingat, jangan puas hanya menulis buku, dicetak dan dipajang di toko
buku. Kalau hanya sampai dipajang,
penerbitnya rugi. Jadi penulis harus mendapatkan royalty sebesar-besarnya, yang
berarti penerbit juga mendapatkan keuntungan yang besar.
Penilaian
di Penerbitan
Adapun
kriteria penilain di penerbit, yakni:
Tahap awal
dan reputasi hanya mempengaruhi sebagian kecil suksesnya buku. Sehingga bisa
disimpulkan kriteria kesuksesan buku adalah buku yang laku di pasaran atau
pangsa pasarnya besar dan memiliki keilmuan yang mengikuti perkembangan,
kurikulumnya menggunakan kurikulum yang berlaku, up to date.
Ciri-ciri
Buku yang memiliki peluang besar untuk sukses
1. Tema populer,
penulis popular, akan memiliki peluang besar untuk diterbitkan.
2. Tema populer, penulis tidak populer
khusus bagi penulis pemula. Tetap ada peluang untuk diterbitkan. Akan lebih baik
bila diawali dengan survey pembaca/pangsa pasar.
3. Tema tidak populer, penulis tidak
populer, kemungkinan besar buku
akan ditolak, karena memiliki resiko
tinggi rugi
4. Tema
tidak populer, tetapi penulis populer, kebanyakan buku seperti ini penerbit
menuntut order atau komitmen kepada penulis.
Jika trend
buku turun, biasanya penerbit berpikir untuk menerbitkan lagi buku tersebut.
Jadi,
sebagai penulis pemula, sebelum menulis buku, ada baiknya lihat di google
trend, sehingga bisa mengetahui topik apa yang sedang booming.
Menulis buku
pelajaran adalah pilihan paling baik selama kurikulumnya masih berlaku. Buku
pelajaran bisa laku setiap awal semester.
Reputasi
Penulis
Reputasi
penulis dilihat penerbit melalui informasi, misalnya dosen dilihat di google
scholar atau google cendekia. Karyanya sudah berapa, baik buku maupun jurnal.
Jumlah
pembaca juga dipertimbangkan. Ini ditinjau dari citation. Syarat minimal
citation bagi seorang penulis untuk dianggap terkenal adalah memiliki kurang
lebih 2000 citation oleh pembacanya.
Nah,
bagaimana jika penulis bukan dosen atau tidak memiliki google scholar? Maka
informasinya didapatkan dari data-data lain. Misalnya apakah guru tersebut
pernah menulis buku? Track recordnya bagaimana? Mengajarnya di mana? Mata
pelajarannya apa? Bagaimana pendidikannya? Komunitasnya bagaimana? Misalnya di
media sosial pengikutnya ribuan dan blognya bagus, maka ini menandakan ada
peluang pasar yang bagus. Jadi, tidak selalu berdasarkan google scholar.
OPLAH BUKU
Proses
Penerbitan Buku mengacu kepada Oplah
Buku , yaitu :
1. Market sempit
& lifecyle panjang
2. Market sempit
& lifecyle pendek
3. Market lebar
& lifecyle panjang
4. Market lebar
& lifecyle pendek
Proses
penerbitan tidak bisa dilepas dari jumlah cetak atau oplah. Semakin besar
oplahnya maka akan semakin bagus. Cara menentukan oplah tergantung masuk di
kuadran mana buku tersebut.
1. Misalnya
pasarannya sempit, namun lifecycle-nya panjang, maka penerbit tidak akan rugi, namun
lakunya tertunda. Karena buku jenis ini akan laku sepanjang masa, misalnya
matematika dasar, anatomi, fisika dasar, dsbnya.
2. Market
sempit & lifecyle pendek kuadran ini tidak disukai, bahkan bisa ditolak
oleh penerbit, karena menerbitkan buku yang termasuk kuadran ini mengandung
resiko tinggi.
3. Kriteria
paling disenangi penerbit adalah buku yang memiliki market lebar dan lifecycle
panjang. Buku-buku jenis ini setiap saat akan laku dan jumlahnya besar.
Misalnya buku-buku ensiklopedia dan kamus. Buku ini akan laku selama-lamanya.
4. Market
lebar lifecycle pendek, buku-buku yang masuk kategori ini adalah buku yang
tergantung perkembangan teknologi, misalnya buku komputer. Misalkan bulan ini
dicetak, namun bulan depan sudah ada buku sejenis keluaran terbaru. Jenis buku
ini harus direvisi supaya laku. Buku jenis ini yang sering membuat penerbit
rugi. Sehingga, dimusnahkan oleh penerbit agar tidak menimbulkan biaya gudang.
Pengaruh
Produktivitas dan Kualitas ditinjau dari Kategori Penulis
1. Penulis tidak idealis namun industrialis,
memungkinkan bukunya masuk dalam lingkup pasaran kecil namun mampu bertahan
lama.
2. Penulis idealis dan industrialis, tipe
paling baik karena buku bisa laku
dipasar yang luas dan bertahan sepanjang waktu.
3.
Penulis idealis namun tidak
industrialis, kemungkinan bukunya laku dipasaran namun tidak bertahan lama
karena ilmunya tidak up to date.
4. Penulis tidak idealis dan tidak
industrialis. Pada tipe ini buku dipastikan tidak laku. Disarankan menerbitkan
di penerbit indie.
Konsistensi
Gaya Selingkung
Penerbit
dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka
sesuai dengan lingkup bidang penerbitannya, misalnya standar:
1. American
Language Association (ALA)
2. Michigan Language Association (MLA)
3. Chicago Manual
Style (CMS)
4. American
Psychology Association (APA)
5. Vancouver Style
6. Harvard Style
Sekali
menggunakan gaya ALA maka selalu harus menggunakan gaya tersebut. Hal ini juga
akan memeprmudah penggunaan citation.
Gaya
pengutipan dan penulisan daftar pustaka harus diterapkan secara konsisten untuk
setiap terbitan.
Inilah
sejumlah poin penting yang harus mendapatkan perhatian lebih dari para penulis,
secara khusus rekan-rekan guru yang belajar menulis untuk menerbitkan buku di
Penerbit ANDI Offset.
Kesimpulan:
Untuk sukses
menjadi penulis dibutuhkan motivasi yang kuat. Sementara jika ingin sukses
menerbitkan buku, maka penulis perlu memperhatikan sejumlah kriteria, baik kriteria
buku maupun kriteria penulis.
Ayo terbitkan bukumu
BalasHapusMantab psk haji Rusmin. Mpir k blog saya. cakinin.blogspot.com
BalasHapus