Selasa, 07 Juli 2020

TERIMA KASIH TIM GUGUS TUGAS COVID-19 KUALA KAPUAS


Menjalani proses perawatan di rumah sakit pastilah tidak senyaman hidup di rumah sendiri, kelas dan ruangan apapun yang dipilih. Sebaik dan seramah apapun perawatnya, pastilah keinginan pulang selalu ada. Begitu juga menjalani proses karantina kesehatan covid-19, khususnya di NSD Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Meskipun sebelumnya keingin yang sangat kuat oleh pasien terpapar covid-19 agar bisa dipindahkan ke perumahan karantina kesehatan covid-19, tetap saja keinginan pulang ke rumah sendiri selalu ada.  Meskipun banyak fasilitas yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan berbagai fasilitas untuk berkegiatan. Agar tidak salah persepsi, untuk lebih jelasnya silakan klik dulu link berikut ini baca dan pelajari dengan seksama : https://rusminmap.blogspot.com/2020/07/selamat-tinggal-karantina-covid-19.html

Narasi di atas sangat beralasan karena banyak kebebasan yang terbatasi, seperti:

  • -          Tidak boleh dikunjungi/ditemui keluarga saat di rumah sakit
  • -          Aktivitas yang terbatas, apa lagi waktu di rumah sakit
  • -          Menu makanan yang sering dikeluhkan karena tidak cocok dengan selera.
  • -          Pelayanan yang dianggap lambat
  • -          Saat di karantina kesehatan tidak semua permintaan dapat dipenuhi.


Tim gugus tugas covid-19 dalam bekerja sebenarnya ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi panduan. Mengenai berbagai keterbatasan dan keluhan pasien atau warga binaan karantina kesehatan covid-19 itu adalah wajar sebagai manusia mahluk sosial. Akan tetapi perlu diiformasikan bahwa itu tidak sesuai SOP, sehingga tidak mungkin bisa terpenuhi. Dan berharap pasien atau warga binaan dapat memahami. Informasi ini memang harus selalu digelorakan karena selalu ada pasien atau warga binaan yang baru.

Berbagai keluhan dan banyaknya keinginan yang tidak terpenuhi, tidak disadari oleh pasien atau warga binaan karantina kesehatan covid-19, bahwa itu akan menyebabkan turunnya imun tubuh. Sementara menurut tim kesehatan dan informasi orang-orang yang berkopeten dari berbagai media, bahwa obat untuk penyembuhan covid-19 ini belum ditemukan. Untuk bisa sembuh dari covid-19 adalah dengan cara meningkat imun tubuh. Untuk itu saya sering menggelorakan slogan “Jangan Lupa Bahagia” agar dapat memotivasi.

Apa yang saya lakukan untuk  meningkatkan imun tubuh? Tentang hal ini silakan kunjungi tulisan saya dengan klik link berikut ini https://rusminmap.blogspot.com/2020/07/covid-19-obat-mujarabnya-motivasi-dan.html.

Berbaik sangka terhadap apa yang kita rasakan, dan apa yang kita dapatkan selama ini adalah bagian dari cara memotivasi diri. Mungkin layanan tenaga medis, layanan tim logistik yang pernah dirasakan lambat atau dipandang kurang adil. Saya kira itu semua hanya perasaan kita saja kalau tidak ingin disebut “berburuk sangka”.

Perlu kita sadari bahwa semua tim gugus tugas covid-19, mereka juga mempertaruh nyawa untuk merawat kita. Tidak sedikit mereka ikut terpapar lalu harus dirawat bahkan banyak juga yang meninggal dunia. Seandainya mereka boleh memilih maka akan banyak yang menolak.
Pakaian yang dipakai tim medis yang disebut APD (Alat Pelindung Diri), yang saya ketahui pakaian itu berlapis-lapis, bahkan masker yang mereka pakai juga bisa sampai 3 lapis. Untuk diketahui APD itu hanya untuk sekali pakai, dipakai selama bertugas 8 jam setiap shift.

Coba kita bayangkan:
  • ·         Rasa panas atau pengab.
  • ·         (Maaf) bagai mana cara buang air.
  • ·         Berjalan dan gerakan lainnya saja terganggu.
  • ·         Bagai mana mereka melaksanakan ibadah.
  • ·         Kira-kira masih banyak keluhan lainnya, hanya mereka yang merasakan yang bisa  menjelaskan.

Tim medis dengan pakaian APD


Saat saya berbicara dengan salah satu tim medis, waktu saya masih dirawat di rumah sakit. Ada beberapa point penting yang perlu kita ketahui:
  • ·         Ternyata setelah selesai tugas tim medis ini tdak pulang kerumah, mereka wajib tetap tinggal di tempat penampungan khusus untuk tim medis.
  • ·         Satu tim medis bertugas selama 14 hari, untuk setiap shiftnya 8 jam.
  • ·         Satu tim medis setelah selesai menjalankan tugas 14 hari, mereka wajib isolasi lagi selama 14 hari berikutnya, berarti jadi 28 hari.
  • ·         Selama menjalankan tugas dan selesai tugas shift serta selama isolasi, sama halnya seperti kita juga tidak boleh dikunjungi keluarga
Saat saya masih dirawat di rumah sakit, tenggat waktu itu terjadi pergantian tim/regu medis dan dokter  yang bertugas untuk 14 hari kedepan. Waktu itu ada rasa haru dan sedih serta ada rasa bangga yang luar biasa.

Sesaat sebelum tim kesehatan selesai mereka berpamitan mengatakan bahwa tugas-tugas mereka berakhir saat ini. Kami nantinya akan digantikan oleh tim kesehatan yang baru. Ada doa, ada samangat, ada motivasi agar kami bisa sembuh (kami bertiga dalam satu ruangan), dan mereka mendoakan agar kami cepat sembuh. Terima kasih ibu dr. Siti, Sp.PD  (nama beliua saya baca dari tulisan di APD).


Saat waktunya regu/tim kesehatan pengganti tiba, pertama kali masuk ruangan mereka memperkenalkan diri satu-persatu, mereka mengakatan bahwa mereka yang akan bertugas selanjutnya. Dokter yang bertugas saat itu adalah dr. Daya, Sp.PD. Ternyata salah satu tim kesehatan (perawat) saat itu adalah mantan siswa lulusan SMAN 1 Tamban Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, di sekolah itu pula aku pernah menjabat sebagai kepala sekolah sejak 2003 hingga 2006. 


Untuk pasien yang masih menjalani perwatan di rumah sakit, jangan memaksakan diri untuk minta pindah ke karantina kesehatan covid-19. Apa lagi untuk minta keluar hanya karena diri sudah merasa sehat. Perawat tidak memiliki kewenangan untuk itu, dokter yang akan menentukan berdasarkan perkembangan kondisi kesehatan.

Begitu juga para warga binaan di karantina kesehatan covid-19 di NSD Kuala Kapuas. Kita dinyatakan sembuh dan selesai mengikuti proses karantina kesehatan, apa bila sudah mendapatkan hasil swab test negatif dua kali berturut-turut. Maka yang perlu dipikirkan dan diusahakan adalah bagai mana cara untuk mendapatkan hasil tersebut.

Di perumahan karantina kesehatan covid-19, kalau boleh saya kelompokkan ada 4 tim yang siap siaga 24 jam melayani (saya pakai kata melayani bukan menjaga supaya tidak disalahartikan) para warga binaan. Ke empat tim itu adalah:
- Tim Kesehatan (Puskesman, PSC 119, Farmasi, Bidang P2)
- Tim BPBD
- Dinsos (tagana)
- Tim Keamanan terdiri dari TNI, POLRI dan Satpol PP

Keteguhan, ketekunan, ketelatenan dan kesabaran para tim karantina kesehatan covid-19, berbuah hasil yang luar biasa sangat baik, karena sejak karantina kesehatan ini dioperasikan hingga sekarang tidak ada warga binaan yang meninggal dunia. Kecuali, yang meninggal dunia itu adalah yang dirawat di rumah sakit.

Sementara setiap orang yang selesai menjalani karantina kesehatan covid-19, baik mereka yang diawali dari rumah sakit maupun yang langsung menjalani proses karantina kesehatan covid-19. Bahkan sampai diantar kerumah, tidak ada sepeser pun kita mengeluarkan uang. Jadi layanan tim gugus tugas covid-19 ini sangat luar biasa, bayangkan kita dari rumah/dijemput karena sakit hingga kita diantar kembali kerumah karena sehat.

Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT (saya muslim) hanya padaNya kita wajib bersyukur, karena tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan kecuali Dia. Kita hanya berusaha, berikhtiar dan tawakal keputusan akhirnya ada pada sang maha pencipta.

Segala usaha, ikhtiar dan tawakal semua sudah dilakukan, baik oleh tim gugus tugas covid-19 maupun saya pribadi. Ternyata janjiNya memang tidak pernah ingkar. Terima kasih tim gugus tugas covid-19 Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Kerja kalian luar biasa tulus, ikhlas, telaten dan tabah serta disiplin dalam menjalankan tugas untuk membantu pasien maupun warga binaan karantina kesehatan covid-19.

Kini saya sudah sehat dan sudah bisa beraktivitas, sekali lagi terima kasih saya haturkan untuk semu tim gugus tugas covid-19 Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengan.




Foto saya saat di luar karantina Kesehatan covid-19


Salam sehat “Jangan Lupa Bahagia”











7 komentar:

  1. Alhamdulillah semoga selalu sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih Omjay tkb semoga sehat selalu untuk kita semua

      Hapus
  2. Alhamdulillah, dedikasi yang luar biasa oleh tim penanganan Covid-19 dan kesabaran bagi pasiennya. Moga pandemi ini cepat berlalu.

    BalasHapus
  3. Sama-sama semoga bermanfaat

    BalasHapus
  4. Sangat luar biasa penanganan covidnya, semoga covid ini cepat berlalu

    BalasHapus

PERKENALAN KEPALA SEKOLAH PADA MPLS

KEPALA SMAN 1 ALALAK Nama                          : Drs. Rusmin, M.A.P NIP                             : 19660520199203101...