Menjalani proses perawatan
di rumah sakit pastilah tidak senyaman hidup di rumah sendiri, kelas dan
ruangan apapun yang dipilih. Sebaik dan seramah apapun perawatnya, pastilah
keinginan pulang selalu ada. Begitu juga menjalani proses karantina kesehatan
covid-19, khususnya di NSD Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Meskipun
sebelumnya keingin yang sangat kuat oleh pasien terpapar covid-19 agar bisa
dipindahkan ke perumahan karantina kesehatan covid-19, tetap saja keinginan
pulang ke rumah sendiri selalu ada. Meskipun
banyak fasilitas yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan berbagai
fasilitas untuk berkegiatan. Agar tidak salah persepsi, untuk lebih jelasnya silakan
klik dulu link berikut ini baca dan pelajari dengan seksama : https://rusminmap.blogspot.com/2020/07/selamat-tinggal-karantina-covid-19.html
Narasi di atas sangat beralasan karena banyak kebebasan yang
terbatasi, seperti:
- -
Tidak boleh dikunjungi/ditemui keluarga saat
di rumah sakit
- -
Aktivitas yang terbatas, apa lagi waktu di
rumah sakit
- -
Menu makanan yang sering dikeluhkan karena tidak
cocok dengan selera.
- -
Pelayanan yang dianggap lambat
- -
Saat di karantina kesehatan tidak semua
permintaan dapat dipenuhi.
Tim gugus tugas covid-19
dalam bekerja sebenarnya ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi
panduan. Mengenai berbagai keterbatasan dan keluhan pasien atau warga binaan
karantina kesehatan covid-19 itu adalah wajar sebagai manusia mahluk sosial.
Akan tetapi perlu diiformasikan bahwa itu tidak sesuai SOP, sehingga tidak
mungkin bisa terpenuhi. Dan berharap pasien atau warga binaan dapat memahami.
Informasi ini memang harus selalu digelorakan karena selalu ada pasien atau
warga binaan yang baru.
Berbagai keluhan dan
banyaknya keinginan yang tidak terpenuhi, tidak disadari oleh pasien atau warga
binaan karantina kesehatan covid-19, bahwa itu akan menyebabkan turunnya imun
tubuh. Sementara menurut tim kesehatan dan informasi orang-orang yang
berkopeten dari berbagai media, bahwa obat untuk penyembuhan covid-19 ini belum
ditemukan. Untuk bisa sembuh dari covid-19 adalah dengan cara meningkat imun
tubuh. Untuk itu saya sering menggelorakan slogan “Jangan Lupa Bahagia” agar
dapat memotivasi.
Apa yang saya lakukan untuk meningkatkan imun tubuh? Tentang hal ini
silakan kunjungi tulisan saya dengan klik link berikut ini https://rusminmap.blogspot.com/2020/07/covid-19-obat-mujarabnya-motivasi-dan.html.
Berbaik sangka terhadap apa
yang kita rasakan, dan apa yang kita dapatkan selama ini adalah bagian dari
cara memotivasi diri. Mungkin layanan tenaga medis, layanan tim logistik yang
pernah dirasakan lambat atau dipandang kurang adil. Saya kira itu semua hanya
perasaan kita saja kalau tidak ingin disebut “berburuk sangka”.
Perlu kita sadari bahwa
semua tim gugus tugas covid-19, mereka juga mempertaruh nyawa untuk merawat
kita. Tidak sedikit mereka ikut terpapar lalu harus dirawat bahkan banyak juga
yang meninggal dunia. Seandainya mereka boleh memilih maka akan banyak yang
menolak.
Pakaian yang dipakai tim
medis yang disebut APD (Alat Pelindung Diri), yang saya ketahui pakaian itu
berlapis-lapis, bahkan masker yang mereka pakai juga bisa sampai 3 lapis. Untuk
diketahui APD itu hanya untuk sekali pakai, dipakai selama bertugas 8 jam
setiap shift.
Coba kita bayangkan:
- ·
Rasa panas atau pengab.
- ·
(Maaf) bagai mana cara buang air.
- ·
Berjalan dan gerakan lainnya saja terganggu.
- ·
Bagai mana mereka melaksanakan ibadah.
- ·
Kira-kira masih banyak keluhan lainnya, hanya
mereka yang merasakan yang bisa
menjelaskan.
Tim medis dengan pakaian APD
Saat saya berbicara dengan
salah satu tim medis, waktu saya masih dirawat di rumah sakit. Ada beberapa
point penting yang perlu kita ketahui:
- ·
Ternyata setelah selesai tugas tim medis ini
tdak pulang kerumah, mereka wajib tetap tinggal di tempat penampungan khusus
untuk tim medis.
- ·
Satu tim medis bertugas selama 14 hari, untuk
setiap shiftnya 8 jam.
- ·
Satu tim medis setelah selesai menjalankan
tugas 14 hari, mereka wajib isolasi lagi selama 14 hari berikutnya, berarti
jadi 28 hari.
- · Selama menjalankan tugas dan selesai tugas shift serta selama isolasi, sama halnya seperti kita juga tidak boleh dikunjungi keluarga
Saat saya masih dirawat di rumah sakit, tenggat waktu itu terjadi pergantian tim/regu medis dan dokter yang bertugas untuk 14 hari kedepan. Waktu itu ada rasa haru dan sedih serta ada rasa bangga yang luar biasa.
Sesaat sebelum tim kesehatan selesai mereka berpamitan mengatakan bahwa tugas-tugas mereka berakhir saat ini. Kami nantinya akan digantikan oleh tim kesehatan yang baru. Ada doa, ada samangat, ada motivasi agar kami bisa sembuh (kami bertiga dalam satu ruangan), dan mereka mendoakan agar kami cepat sembuh. Terima kasih ibu dr. Siti, Sp.PD (nama beliua saya baca dari tulisan di APD).
Saat waktunya regu/tim kesehatan pengganti tiba, pertama kali masuk ruangan mereka memperkenalkan diri satu-persatu, mereka mengakatan bahwa mereka yang akan bertugas selanjutnya. Dokter yang bertugas saat itu adalah dr. Daya, Sp.PD. Ternyata salah satu tim kesehatan (perawat) saat itu adalah mantan siswa lulusan SMAN 1 Tamban Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, di sekolah itu pula aku pernah menjabat sebagai kepala sekolah sejak 2003 hingga 2006.
Untuk pasien yang masih menjalani
perwatan di rumah sakit, jangan memaksakan diri untuk minta pindah ke karantina
kesehatan covid-19. Apa lagi untuk minta keluar hanya karena diri sudah merasa
sehat. Perawat tidak memiliki kewenangan untuk itu, dokter yang akan menentukan
berdasarkan perkembangan kondisi kesehatan.
Begitu juga para warga
binaan di karantina kesehatan covid-19 di NSD Kuala Kapuas. Kita dinyatakan sembuh
dan selesai mengikuti proses karantina kesehatan, apa bila sudah mendapatkan
hasil swab test negatif dua kali berturut-turut. Maka yang perlu dipikirkan dan
diusahakan adalah bagai mana cara untuk mendapatkan hasil tersebut.
Di perumahan karantina
kesehatan covid-19, kalau boleh saya kelompokkan ada 4 tim yang siap siaga 24
jam melayani (saya pakai kata melayani bukan menjaga supaya tidak
disalahartikan) para warga binaan. Ke empat tim itu adalah:
- Tim
Kesehatan (Puskesman, PSC 119, Farmasi, Bidang P2)
-
Tim BPBD
-
Dinsos (tagana)
-
Tim Keamanan terdiri dari TNI, POLRI dan Satpol PP
Keteguhan, ketekunan,
ketelatenan dan kesabaran para tim karantina kesehatan covid-19, berbuah hasil
yang luar biasa sangat baik, karena sejak karantina kesehatan ini dioperasikan
hingga sekarang tidak ada warga binaan yang meninggal dunia. Kecuali, yang
meninggal dunia itu adalah yang dirawat di rumah sakit.
Sementara setiap orang yang
selesai menjalani karantina kesehatan covid-19, baik mereka yang diawali dari
rumah sakit maupun yang langsung menjalani proses karantina kesehatan covid-19.
Bahkan sampai diantar kerumah, tidak ada sepeser pun kita mengeluarkan uang.
Jadi layanan tim gugus tugas covid-19 ini sangat luar biasa, bayangkan kita
dari rumah/dijemput karena sakit hingga kita diantar kembali kerumah karena
sehat.
Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Arti Ayat : "Maka, nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan?"
(QS Ar-Rahmaan: 13)
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT (saya muslim) hanya padaNya kita wajib bersyukur, karena tidak
ada yang mampu memberikan kesembuhan kecuali Dia. Kita hanya berusaha, berikhtiar
dan tawakal keputusan akhirnya ada pada sang maha pencipta.
Segala usaha, ikhtiar dan
tawakal semua sudah dilakukan, baik oleh tim gugus tugas covid-19 maupun saya
pribadi. Ternyata janjiNya memang tidak pernah ingkar. Terima kasih tim gugus
tugas covid-19 Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Kerja kalian luar biasa
tulus, ikhlas, telaten dan tabah serta disiplin dalam menjalankan tugas untuk membantu
pasien maupun warga binaan karantina kesehatan covid-19.
Kini saya sudah sehat dan
sudah bisa beraktivitas, sekali lagi terima kasih saya haturkan untuk semu tim
gugus tugas covid-19 Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengan.
Foto
saya saat di luar karantina Kesehatan covid-19
Salam sehat “Jangan Lupa
Bahagia”
Alhamdulillah semoga selalu sehat
BalasHapusInggih Omjay tkb semoga sehat selalu untuk kita semua
HapusAlhamdulillah, dedikasi yang luar biasa oleh tim penanganan Covid-19 dan kesabaran bagi pasiennya. Moga pandemi ini cepat berlalu.
BalasHapusInsya Allah
BalasHapusTerima kasih infonya pak
BalasHapusSama-sama semoga bermanfaat
BalasHapusSangat luar biasa penanganan covidnya, semoga covid ini cepat berlalu
BalasHapus