Kamis, 02 Juli 2020

COVID-19 OBAT MUJARABNYA MOTIVASI DAN DOA

Sudah saya tulis sebelumnya dalam 3 tulisan pada blogspot saya (agar tidak ketinggalan informasi silakan kunjungi https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2218605635203927585&useLegacyBlogger=true#allposts ) cerita saya dan Isteri tentang pengalaman Covid-19.
Pengalaman ini sengaja saya tulis pada blogspot dan saya share ke berbagai media sosial, agar jadi pembelajaran bagi semu pembaca.
Memang tidak mudah menyandang status gejala terpapar Covid-19, karena stigma orang begitu kuatnya. Sengaja saya menggunakan istilah "gejala terpapar Covid-19" untuk menyatuka semua istilah OTG (Orang Tanpa Gelaja), ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pemantauan), Positif Covid-19 karena kebanyakan masyarakat menyebut semua itu "Kena Corona"

Saya tidak ingin membahas perbedaan istilah dalam penangana covid-19 ini, tujuan saya pada edisi tulisan ini memberikan pengalaman kepada pembaca apa saja yang saya lakukan selama dirawat di rumah sakit dengan gejala terpapar covid-19, hingga dinyata NEGATIF dari hasil RT-PCR COVID-19.

Penyandang status gejala terpapar Covid-19 pasti akan banyak mendapat kritik pedas, dan bahkan kebanyakan masyarakat "menghukum" bahkan ada yang "mengusir" dari lingkungannya. Label yang disematkan sama untuk seluruh keluarganya tanpa membedakan status. Itulah salah satu penyebab ketidakterbukaan orang terhadap Covid-19, yang pada akhirnya semakin sulit untuk menuntaskan penyebaran covid-19. Bahkan untuk tetap menjaga harkat dan martabat pengidap gejala terpapar Covid-19, pihak gugus tugas Covid-19 pun tidak akan sembarangan memberikan informasi data, apa lagi data pribadi orang-orang yang gejala terpapar covid-19.

Sudah saya ceritakan pada edisi tulisan sebelumnya bahwa seandainya pertanyaan tim medis saat awal menangani saya (mendiagnosa), seandainya pertanyaa itu adalah soal ulangan materi covid-19 maka saya mendapat nilai sempurna yaitu 100. Maksud saya kalau pertanyaan itu adalah ciri-ciri orang terpapar gejala covid-19 maka ciri-ciri itu ada pada saya.

Kelebihan dari keluhan saya kalau dibandingkan terhadap isteri saya, saya mengalami sesak nafas. Sudah dua hari sebelum dirawat, akibatnya saya tidak bisa tidur. Selain itu saya juga mengidap penyakit bawaan gula darah.

Diketahui sebelumnya, virus corona rentan menginfeksi orang-orang yang sebelumnya memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan penyakit paru-paru.  Selain itu, virus corona juga memperparah kondisi pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyakit Bawaan Apa Saja yang Banyak Diderita Pasien Covid-19 di Indonesia?", https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/02/161500565/penyakit-bawaan-apa-saja-yang-banyak-diderita-pasien-covid-19-di-indonesia.

Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Saya sengaja  membuat pembanding antara saya terhadap isteri saya sendiri, ini untuk menghindari kesalahpahaman dan atau protes keberatan kalau membandingkan dengan orang lain.
Sekarang status saya negatif dari hasil pemeriksaan RT-PCR COVID-19, dan dinyatakan SELESAI menjalani karantina kesehatan.

Foto 1 Surat Keterangan

Berbeda dengan status isteri saya yang masih positif dari hasil pemeriksaan RT-PCR COVID-19 dan dinyatakan WAJIB menjalani karantina kesehatan. Menurut aturan berarti masih harus mendapatkan status negatif sebanyak dua kali berturut-turut dari hasil RT-PCR COVID-19 berikutnya, baru bisa keluar dari karantina kesehatan. Saya mohon doa para pembaca.

Memperhatikan dan mengamati layanan tim medis terhadap kami:
- Sepertinya tidak ada perbedaan perlakuan, kami diperlakukan sama.
- Obat atau suplemen yang diberikan rata-rata sama, perbedaannya kalau saya ada tambahan obat gula darah dan suntikan insulin.
- Cairan infus maupun suntikan sepertinya sama saja.
- Untuk penyembuhan covid-19 sepertinya semua obat oral maupun suntikan dan cairan infus secara khusus, semua adalah suplemen.

Berikut saya sertakan foto-foto obat atau suplemen yang pernah saya konsumsi.


Foto 2 



Foto 3



Foto 4


Foto 5



Foto 6





Ini sebagian kecil potongan vedio saat saya menghibur diri dan isteri


Ini sebagian (obat) suplemen oral yang sempat saya dokumentasikan, kalau cairan infus secara khusus saya lihat adalah Vitamin C, kalau suntukan sempat saya tanya ada vitamin B1
Foto-foto 1 s.d. 4 seperti obat atau suplemen tetapi yang nama Oseltamivir Phosphate ada salah satu tim medis mengatakan obat anti virus. (Maaf diantara bagian-bagian foto itu ada yang sama)
Foto 5 kalau saya baca indikasi untuk menahan buang air besar (diare)
Foto 6 seperti obat penurun gula darah, ini saya pahami dari ketentuan minum obat sebelum makan dan obat ini tidak ada resep untuk isteri saya.
Para tim medis mohon maaf kalau saya salah memahami obat-obatan (suplemen) yang diberikan, bukan maksud saya untuk memberikan pelajaran dan cara penanganan gejala covid-19 bagi orang awam, dengan harus meminum obat-obatan seperti yang saya konsumsi.
Begitu juga para pembaca jangan sembarangan konsumsi obat-obatan meskipun sebagian gejalanya sama, Anda perlu para ahli (dokter) untuk menentukan obat apa yang semestinya harus dikonsumsi.


Kalau herbal yang saya minum adalah rebusan dari sirih bulan, untuk satu hari tutjuh tangkai cabut direbus 1 liter air sisakan kira-kira 1/5 sampai 3/4 nya minum setiap hari.
Minyak kayu putih :
- Dua tetes untuk satu gelas air hangat
- Satu tetes di lidah
- Oleh pada lubang hidung dan sekitarnya


Pertanyaan besarnya : Setelah keluar hasil RT-PCR COVID-19, kenapa terjadi perbedaan status? Pada hal kalau saya memperhatikan keadaan awal dengan gejala covid-19 bahkan terbalik dari harapan atau prediksi saya sebelumnya.

Saya dan isteri saya memang berharap bisa keluar bersamaan, atau prediksi saya dan isteri serta seluruh keluarga lainnya isteri saya yang akan keluar lebih awal. Ini memang sangat beralasan karena pada diri saya ada kelebihan apa yang saya keluhkan terhadap gejala terpapar covid-19 dan ada penyakit bawaan atau penyerta yaitu gula darah (diabetes).

Menurut analisa saya semangat dan motivasi yang tinggi sambil mendekatkan diri kepada sang pencipta (Allah), adalah faktor penentu atas kesembuhan saya. Karena dengan hal itu, benar apa yang dikatan para medis bahwa imun tubuh kita akan meningkat. Fungsi imun itu sendiri yang berfungsi melawan virus covid-19.

Lima hari saya dirawat di rumah sakit saya sempatkan untuk melakukan slogan "Jangan Lupa Bahagia" ini hal-hal yang saya lakukan:
- Memutar musik kesukaan (dangdut) melalui chanel youtube, menskipun hanya untuk mendengarkan.
- Berjoget riang gembira sambil mendengarkan musik dangdut kesukaan, meskupun selang infus dan  selang oksegen tetap terpasang. Tetap saya lakukan sambil berdiri, duduk atau berbaring di ranjang rumah sakit, sebisanya.
- Melakukan gerakan olah raga ringan berjalan, lari-lari kecil, bahkan saat berbaring sering saya lakukan seperti gerakan mengangkat kaki, melakukan seperti gerakan bersepeda, seperti gerakan tinju.

Terkadang apa yang saya lalukan sering ditegur oleh istri agar berhenti "Sudah kaena kauyuhan" (berhenti nanti kelelahan).

Kegiatan kerohanian tetap saya lakukan untuk mendapatkan ketenangan batin, sambil berharap atau berdoa kepada Allah agar segera memberikan kesembuhan. Sholat tetap saya lakukan dengan cara berduduk sesuai kemampuan, meskipun selang infus dan selang oksegen masih terpasang. Saya bersuci atau berwudhu dengan cara tanyamum. Mudahan ibadah saya tetap bisa diterima Allah SWT.

Jadi simpulan saya memang benar untuk terbebas dengan cepat dari terpapar gejala covid-19 adalah
lakuklan slogan "Jangan Lupa Bahagia" hal ini dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh.
-  Lakukan hal-hal positif, dan selalu berfikiran positif
-  Lakukan hiburan sesuai kesenangan
-  Lakukan olahraga sebisanya
-  Selalu mendekatkan diri ke sang pencipta/ ibadah sholat
-  Beziklir, shalawat dan berdoa memohon kesembuhan

 Salam sehat, semoga apa yang kita perbuat selama ini menjadi ladang ibadah, Aamiin

















































2 komentar:

  1. MasyaAllah..terimkasih pak.. Smg keadaan bpk n istri segera mmbaik. Ijin share ya..

    BalasHapus
  2. Ya, Bu silakan semoga jadi pelajaran untuk semua

    BalasHapus

PERKENALAN KEPALA SEKOLAH PADA MPLS

KEPALA SMAN 1 ALALAK Nama                          : Drs. Rusmin, M.A.P NIP                             : 19660520199203101...